Ribuan Ikan Lepak-Lepak Mendadak Mengambang di Pantai Hubat

Ikan lepak-lepak yang mendadak mengambang di Pantai Hubat ditemukan masih segar.

oleh Eka Hakim diperbarui 26 Okt 2017, 09:03 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 09:03 WIB
Ribuan Ikan Lepak-Lepak Mendadak Mengambang di Pantai Hubat
Ikan lepak-lepak yang mendadak mengambang di Pantai Hubat ditemukan masih segar. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Sinjai - Ribuan ikan mati di Pantai Hubat, Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, sontak mengagetkan warga sekitar, Rabu, 25 Oktober 2017. Menurut warga setempat, ribuan ikan mati yang mengambang di tepi pantai tersebut diketahui berjenis lepak-lepak.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1424 Sinjai, Letkol Czi Gunawan Susianto yang berada di lokasi mengatakan ikan lepak-lepak yang mati tersebut menutupi sepanjang pesisir Pantai Hubat.

"Suhu di lokasi saat kami ukur menggunakan aplikasi, yakni 31 derajat Celsius," kata Gunawan via telepon.

Ia mengaku tak tahu pasti apa yang menjadi penyebab ribuan ikan lepak-lepak tersebut mati. Namun, kata dia, kemungkinan diduga karena pengaruh suhu udara yang tinggi.

"Berdasarkan keterangan Kepala Dusun saat kami bersama-sama di lokasi, katanya ikannya masih segar-segar atau baru mati, jadi masih bisa dikomsumsi," terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai Andi Suryanto Asapa mengakui adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan telah memerintahkan Bidang UPTD LAB dan Air agar segera turun ke lokasi.

"Sampel ikan dan air laut sudah kami ambil untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium," katanya.

Ia menambahkan, hari ini pihaknya telah berangkat ke Kota Makassar membawa sampel yang sudah diambil dari lokasi penemuan ribuan ikan lepak-lepak mati. "Tepatnya ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Provinsi Sulawesi Selatan hari ini juga," katanya.

Kepala UPTD Laboratorium Dinas Kesehatan Sinjai, Gusniaty Latief mengatakan kematian ribuan ikan seperti itu, biasanya disebabkan keberadaan senyawa kimia berbahaya. Namun, ia juga membuka kemungkinan penyebab lain.

"Tapi pastinya harus melalui pemeriksaan laboratorium. Semoga hasil penyebab detail yang diharapkan juga bisa diketahui secepatnya," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya