Penjelasan Dirjen Hubla atas Terbakarnya KM Dharma Kencana II

Kirana I tujuan Kumai yang memutar haluan untuk membantu mengevakuasi penumpang, sehingga para penumpang kapal terbakar dapat diselamatkan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 29 Okt 2017, 14:04 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 14:04 WIB
Penjelasan Dirjen Hubla Atas Terbakarnya KM Dharma Kencana II
Bangkai kapal Dharma Kencana VIII belum ditemukan. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Semarang - Terbakarnya KM Dharma Kencana II diharapkan tidak menimbulkan kepanikan di kalangan penumpang maupun keluarga mereka. Berdasarkan penjelasan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani di Jakarta, Minggu (29/10/2017), dinyatakan seluruh penumpang dan awak kapal selamat.

Bay menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan bahwa KM Dharma Kencana II dilaporkan terbakar pada pukul 04.15 WIB di posisi 47 mil barat laut Pulau Karimunjawa dengan koordinat 05 04 858' S/109 53 900' E.

"Laporan terbakarnya Kapal KM Dharma Kencana II diterima oleh KSOP Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan SROP Semarang yang langsung mengerahkan kapal patroli KPLP KNP. 203 yang sedang standby di Pelabuhan Tanjung Emas," ucap Bay.

Di tempat terpisah, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Marwansyah mengatakan bahwa saat ini seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.

Marwansyah menyebutkan, kapal dimaksud berangkat pada Sabtu, 28 Oktober 2017 sekitar pukul 17.00 WIB, dari Semarang menuju Pontianak, Kalimantan Barat.

"Begitu mendapatkan laporan terbakarnya kapal tersebut, KSOP Tanjung Emas, Semarang, langsung bertindak dan memimpin proses evakuasi kapal tersebut," kata Marwansyah.

Marwansyah memuji reaksi cepat dari KSOP Tanjung Emas yang langsung berkoordinasi dengan KSOP Karimunjawa dan Basarnas Semarang untuk menggelar evakuasi para penumpang kapal terbakar.

"Selain itu, saya mengapresiasi bantuan Kapal KM Kirana I tujuan Kumai yang memutar haluan untuk membantu mengevakuasi penumpang, sehingga para penumpang dapat diselamatkan," kata Marwansyah.

Hingga saat ini, ada sembilan kapal yang dikerahkan untuk membantu dan memastikan bantuan penyelamatan penumpang KM Dharma Kencana II. Rinciannya, Kapal KPLP KNP 203, Kapal Polair, Kapal Basarnas KN 231 Sadewa, KRI Soputan, dan kapal-kapal swasta yakni KMP Kirana I, KMP Kelimutu, KMP Ekspres Bahari, KM Tanto Jaya, dan Kapal TB Citra.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kronologi Kapal Terbakar

Kapal Dharma Kencana II Terbakar, Dua Bayi Jadi Penumpang
Penampakan Kapal Dharma Kencana II yang terbakar di perairan Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah, arah Pulau Kalimantan, Minggu (29/10/2017). Kapal ini memuat 119 penumpang. (foto : Liputan6.com/doc.shipspotting/edhie prayitno ige)

Terbakarnya kapal Dharma Kencana II di sebelah utara perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, arah Pulau Kalimantan, harus melibatkan sepuluh kapal mesin motor untuk membantu evakuasi penumpang. Informasi awal, seluruh penumpang sudah bisa dievakuasi dengan alat penyelamat, dan menyisakan beberapa anak buah kapal (ABK), dan nakhoda.

Berikut kronologi terbakarnya kapal penumpang yang memuat 119 penumpang dan 43 unit kendaraan berbagai tipe.

Sabtu, 28 Oktober 2017 pukul 17.00 WIB, kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, dengan tujuan Pontianak, Kalimantan Barat.

Minggu, (29/10/2017):

Pukul 04.15 WIB, agen kapal Dharma Lautan Utama melaporkan bahwa KM Dharma Kencana II berada di posisi timur laut perairan Kepulauan Karimunjawa terbakar. Awak kapal langsung memimpin upaya penyelamatan.

Pukul 05.00 WIB, terbakarnya kapal semakin menghebat. Namun, upaya penyelamatan menggunakan alat penyelamatan yang ada sudah mencapai 90 persen. Pada jam yang sama, KM Kirana I dengan tujuan Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, berputar arah menuju lokasi untuk membantu penyelamatan.

Pukul 05.26 WIB, seluruh penumpang sudah bersiap di kapal penyelamat (sekoci), demikian pula seluruh anak buah kapal. Sebagai penanggung jawab, nakhoda, kepala kamar mesin (KKM), dan markonis masih berada di atas kapal.

Pukul 05.30 WIB, nakhoda, kepala kamar Mesin, dan markonis akhirnya turun dari kapal.

Pukul 07.00 WIB, upaya penyelamatan ditingkatkan dengan berkoordinasi melibatkan Basarnas Kantor SAR Semarang. Atas hal ini, Basarnas meminta agar kapal-kapal yang berada dekat dengan lokasi kejadian segera membantu penyelamatan.

Pukul 07.30 WIB, memperkuat penyelamatan, Basarnas berkoordinasi dengan SAR Sadewa dan KNP 203 untuk membantu.

Pukul 07.35 WIB, kapal terdekat, yakni KM Ceria I diminta merapat ke lokasi untuk membantu penyelamatan.

Pukul 07.40 WIB, Kepala KSDP Klas I Tanjung Emas, Semarang, meminta agar Kepala Kantor Pelabuhan Karimunjawa untuk memerintahkan KMP Express Bahari dan KM Kelimutu agar memberi bantuan.

Pukul 07.50 WIB, Kapal SAR Sadewa bergerak menuju lokasi dengan peralatan lengkap. Pada saat yang sama, KM Kelimutu bergerak menuju lokasi dari koordinat berbeda.

Pukul 08.10 WIB, upaya penyelamatan ditingkatkan dengan dukungan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Semarang dan mengirimkan KRI Rigel untuk membantu.

Atas dasar perintah dari Kepala KSOP Klas I Tanjung Emas, Semarang, seluruh evakuasi difokuskan ke KM Kirana I dan akan dibawa ke Pelabuhan Kumai. Sementara, para penumpang KM Dharma Kencana II yang sudah dievakuasi ke Kapal Citra I dipindahkan ke KMP Kirana I.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya