Perahu Berbahan Bakar Gas Tak Berdaya Hadapi Ombak Laut Selatan

Kuatnya ombak di perairan pantai selatan Cilacap menyebabkan mesin berbahan bakar gas elpiji pun tak mampu menggerakan baling-baling.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 13 Nov 2017, 11:34 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2017, 11:34 WIB
Perahu berbahan bakar gas tak bisa digunakan di Laut Selatan Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Perahu berbahan bakar gas tak bisa digunakan di Laut Selatan Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Pemerintah getol mengubah konsumsi bahan bakar nelayan perahu kecil dari bensin menjadi gas. Salah satunya, dengan membagikan ribuan konverter kit gas elpiji yang dipasangkan ke mesin tempel perahu.

Bahan bakar gas dinilai lebih ramah lingkungan dan irit dibanding solar maupun pertalite. Diyakini, konverter kit bakal menjadi solusi untuk mengurangi beban pengeluaran kala melaut.

Namun, ternyata, konverter kit yang dibagikan pemerintah itu nyaris tak berfungsi ketika digunakan di perairan pantai selatan Cilacap. Mesin berbahan bakar gas elpiji tak mampu menggerakkan baling-baling. Perahu pun hanya diam dan dengan mudah tersapu ombak laut selatan.

"Yang pakai gas, di sini boleh dibilang gagal total. Karena enggak bisa jalan. Jadi, di sini diuji coba pakai gas elpiji. Itu di darat di-starter bisa jalan. Tetapi, setelah menempuh ombak, mesin tidak mampu tidak bisa gerak," kata seorang tokoh nelayan Teluk Penyu, Cilacap, Hadi Bejo, Sabtu, 11 November 2017.

Dia mengatakan, di kawasan Pantai Teluk Penyu, terdapat sekitar 500 nelayan yang memperoleh konverter kit gratis dari pemerintah. Namun, dari jumlah itu, hanya separuhnya yang masih menggunakan bahan bakar gas. Mereka ada nelayan yang lebih banyak berlayar di Laguna Segara Anakan atau perairan muara.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Nelayan Salah Sasaran?

Ilustrasi perahu nelayan
Ilustrasi perahu nelayan

Sementara, sebagian nelayan yang lebih banyak mencari ikan di laut, memilih tak menggunakan konverter kit. Sebab, putaran mesin tak cukup kuat untuk mendorong laju perahu saat berhadapan dengan ombak.

"Iya tidak mau mengangkat. Artinya, di darat itu kan tekanan rendah. Tapi, saat sudah terjun ke laut, perahu kan membawa beban. Mesin tidak bisa gerak. Ternyata gagal total. Akhirnya kami tidak pakai lagi," Hadi menjelaskan.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Cilacap, Sujito menerangkan, konverter kit yang dibagikan pemerintah memang bukan untuk digunakan di perairan pantai atau laut. Menurut dia, konverter kit hanya cocok digunakan untuk perahu kecil dan tidak digunakan di perairan bergelombang tinggi, seperti laut selatan jawa.

"Konverter kit juga hanya cocok untuk nelayan sungai, muara, atau Laguna Segara Anakan yang berair tenang," kata Sujito.

Sujito menambahkan, bantuan konverter kit di Cilacap sebenarnya hanya diberikan kepada nelayan sungai atau muara. Namun, lantaran banyak kelompok dengan variasi perairan tangkap, maka konverter kit juga terdistribusi ke nelayan laut yang juga nelayan sungai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya