Usai Gempa Jawa, Begini Kondisi Gunung Anak Krakatau

Kepala Pos Pemantauan GAK Lampung mengungkapkan status Gunung Anak Krakatau usai gempa di Tasikmalaya, Jumat malam.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 16 Des 2017, 20:08 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 20:08 WIB
krakatau
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Banten. (Liputan6.com. Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Lampung - Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) yang terjadi malam tadi, Jumat, 15 Desember 2017 tidak memengaruhi aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK).

"Enggak ada pengaruhnya. Kegiatan GAK normal," kata Andi Suardi, Kepala Pos Pemantauan GAK Lampung, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Sabtu (16/12/2017).

Status Gunung Anak Krakatau masih berada di level Waspada. Masyarakat diimbau tak perlu mengkhawatirkan kondisi gunung yang pernah meletus pada 1883 itu.

"Statusnya masih Waspada. Letusan sudah lama tidak ada, data kemarin cuma 1 vulkanik dangkal dan 1 tektonik jauh," Andi menerangkan.

 

Simak video pilihan berikut:

 

18 Gunung Api Naik Status

Ilustrasi letusan gunung api
Ilustrasi letusan gunung api (LiveScience)

Sebagai informasi, pada 29 September 2017, PVMBG menyatakan bahwa terdapat 18 gunung api yang naik status dari Siaga menjadi Waspada.

Adapun malam tadi, Jumat, 15 Desember 2017, pada pukul 23.04 wib terjadi gempa bumi yang mengguncang wilayah selatan Pulau Jawa.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa bumi terjadi pada episenter koordinat 7.29 LS dan 106.69 BT, tepatnya pada jarak 48 Km Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 50 km.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia yang mengakibatkan deformasi batuan.

Hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas gempa bumi berpotensi dirasakan sekitar Tasikmalaya juga dirasakan cukup keras di Bandung, Kebumen, Karangkates, Yogyakarta, Jakarta, Depok, Ngawi, Madiun, Nganjuk, dan Mataram.

Setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan, tiga kali gempa susulan hingga pukul 02.14 WIB telah terjadi tiga kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,2, 3,4, dan 3,2.

Indonesia berada di kawasan "Ring of Fire", atau Cincin Api, sebuah garis patahan lempeng bumi di Samudra Pasifik di mana sering terrjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya