Liputan6.com, Malang - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengunjungi nasabah pembiayaan ultramikro di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur. Saat berdialog, para pedagang memanfaatkan kesempatan itu untuk berkeluh kesah terhadap kondisi pasar.
Susi Himelda, seorang pedagang kain di Pasar Besar Kota Malang, di hadapan Sri Mulyani mempertanyakan kebenaran informasi pasar bakal digusur Pemkot Malang.
"Apakah benar pasar ini mau digusur, ini tempat kami berusaha," ucap Susi di Malang, Kamis, 4 Januari 2018.
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaan Susi itu disambut gemuruh tepuk tangan para pedagang yang mengikuti dialog. Para pedagang berharap pemerintah pusat melarang Pemkot Malang menggusur pasar tersebut.
"Kondisi pasar memang tak layak, tapi jangan digusur. Diperbaiki saja," ujar Susi.
Di hadapan para pejabat dan Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, Sri Mulyani pun mewanti–wanti. Sang menteri berpesan agar menyelesaikan persoalan di Pasar Besar tanpa menggusur.
"Tadi saya juga dengar gosip penggusuran Pasar Besar. Kondisi pasar memang tak layak dan harus diperbaiki," kata Sri Mulyani.
Revitalisasi Pasar Besar
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta Wakil Wali Kota Malang menyelesaikan segala persoalan di Pasar Besar. Selain itu, ia berharap dapat memberi tempat yang layak kepada para pedagang, agar perekonomian mereka tetap berjalan. Sebab, memperbaiki kondisi pasar bisa menjadi solusi yang tepat.
"Beri pedagang tempat yang baik, jangan digusur. Presiden Jokowi malah meminta ke pemerintah daerah agar membangun pasar tradisional," Sri Mulyani menegaskan.
Adapun Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, membantah kabar Pasar Besar bakal digusur. Menurut dia, pemkot hanya ingin merevitalisasi pasar agar kondisinya semakin layak.
"Gosip menggusur pasar itu tidak benar, kami hanya ingin membenahi. Mana berani kami menggusur, taruhannya nyawa," kata Sutiaji di hadapan para pedagang.
Pasar Besar Kota Malang merupakan salah satu pasar tertua di Kota Malang. Saat ini, jumlah pedagang di Pasar Besar ada sebanyak 5.300 pedagang.
Perputaran uang di pasar ini tiap hari mencapai Rp 2 miliar. Pasar itu pernah mengalami kebakaran besar pada 2016 lalu.
Advertisement
Hasil Kajian Belum Keluar
Sejak peristiwa kebakaran itu, Pemkot Malang berencana merevitalisasi pasar. Pernah dilakukan kajian forensik kondisi pasar yang melibatkan tim dari Universitas Brawijaya Malang.
Namun, hingga kini, hasil kajian forensik itu tak kunjung dikeluarkan. Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setyanto, tidak tahu penyebab kajian forensik belum juga diberikan.
"Tapi, yang jelas tidak ada penggusuran, rencana kami penataan pasar," ujar Wahyu
Sejauh ini di dalam pasar hanya bisa dilakukan perbaikan ringan. Meliputi, tambal sulam bangunan yang rusak.
Adapun alokasi anggaran untuk perbaikan ringan selama setahun dari APBD Kota Malang tak lebih dari Rp 200 juta.
Saksikan video pilihan di bawah ini: