Liputan6.com, Semarang - Lubang jalan dan polisi adalah dua kutub berbeda jalur, tetapi bisa dipertemukan dalam sebuah peristiwa. Apa itu? Kecelakaan lalu lintas. Ya, lubang jalan yang tak segera diperbaiki memang sering menimbulkan kecelakaan. Dan polisi menjadi ujung tombak kesibukan akibat kecelakaan itu.
Jengkel karena adanya lubang jalan yang tak segera diperbaiki, seorang polisi berpangkat aiptu di Mranggen melepas seekor ikan lele dalam sebuah lubang yang cukup besar. Aksi itu dilakukan ketika lalu lintas sangat padat.
Belum diketahui kapan aksi ini dilakukan, tetapi video sang polisi itu kemudian viral di media sosial. Seperti yang dibagikan akun Andre Li di grup Facebook INFO 4 KOTA, Minggu, 14 Januari 2018. Video itu langsung menuai banyak komentar dan dibagikan berulang kali.
Advertisement
"Teguran buat si ANU. Seorang anggota satuan lalulintas AIPTU MUH YASIN mendadak menjadi viral setelah video dirinya menaruh ikan lele di air yang ada di lubang jalan, daerah mranggen. Dilakukan lantaran jalan rusak udah lama tidak diperbaiki, kesal lantaran sudah banyak yang jatuh di daerah situ. #LANJUTKAN," demikian status yang ditulis Andre Li.
Dalam video itu, sang polisi mendapatkan dukungan dari pengguna jalan. Selain itu, terdengar suara perempuan yang tertawa-tawa karena menganggap peristiwa itu lucu. Sementara sang polisi tetap mengatur lalu lintas sambil senyum-senyum.
"Oalah pak, nggo aku wae lelene pak. (Oalah pak, buat aku saja lelenya pak)," demikian terdengar dalam video itu.
Sementara itu, aksi lucu polisi yang diduga protes tersebut menuai ratusan komentar dari warganet. Mayoritas memberi dukungan dan meminta agar yang memiliki wewenang memperbaiki jalan segera bekerja. Namun, ada juga yang menganggap aksi itu sekadar mencari sensasi.
"Polisi jadi sibuk ngawasi si lele. Besok kasih ikan hiu pak," tulis akun FB Ilham Okta Saputra.
"Pengin terkenal ya," komentar akun Emma Bundanya Vanya.
Sementara itu, dukungan kepada polisi itu justru lebih banyak. Seperti ditulis akun Widiyanto Iyan yang menyebutkan bahwa aksi itu adalah bentuk kekesalan pada pihak yang memiliki otoritas. Ada juga akun Yessy Dwi Oktaviani yang salut akan keberaniannya.
"Salut pak yasin berani nyindir habis," tulis akun Yessy.
"Biar melek tuh yang punya wilayah," tulis Ngumar Sadali.
Â
Sering Kecelakaan
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, di persimpangan rel kereta api Mranggen memang banyak sekali lubang jalan. Lubang-lubang itu semakin membesar dan semakin dalam.
Setiap pagi dan sore, suasana di rel kereta api itu sangat padat. Karena banyak sepeda motor yang menghindari lubang-lubang jalan, akibatnya kemacetan lalu lintas semakin buruk.
Menurut Fikri, warga Mranggen, lubang jalan di Mranggen ini memang pernah diperbaiki. Namun, upaya perbaikan itu tidak dilakukan dengan permanen, seperti hanya menutup lubang dengan campuran pasir serta kerikil.
"Urukan itu tak tahan lama. Setiap kali hujan turun, langsung bolong lagi," kata Fikri, Minggu, 14 Januari 2018.
Fikri menyebutkan memang banyak sekali kecelakaan tunggal yang terjadi akibat lubang jalan itu. Dalam seminggu terakhir, ia mengaku sudah melihat lebih dari lima kejadian.
Baca Juga
"Enggak ingat persisnya. Tapi kalau lima kali mungkin ada. Yang kasihan pas ada pasangan suami istri membawa anak. Anaknya luka di bagian wajah dan tangan," kata Fikri.
Jalan Semarang-Purwodadi sendiri sudah diperbaiki dengan beton. Namun, di sekitar rel kereta api tersebut, masih terdapat lubang jalan.Â
"Enggak tahu, mungkin biar enggak mengganggu rel kereta api," kata Markamah, warga lainnya.
Markamah setiap hari berjualan di sekitar rel kereta api tersebut. Ia membenarkan bahwa di tempat itu sering terjadi kecelakaan tunggal akibat sepeda motor terperosok lubang.Â
"Yang paling mengganggu itu selain bahaya, juga lalu lintas menjadi macet," kata Markamah.
Â
Advertisement
Anggaran Perbaikan
Kawasan rel kereta api Mranggen merupakan jalan Provinsi Jawa Tengah. Pada APBD 2017 anggaran untuk perbaikan jalan yang berada di Dinas PU, Bina Marga, dan Cipta Karya sebesar Rp 1,048 triliun dari APBD Pemprov Jateng 2017.
Dalam dokumen APBD Provinsi Jawa Tengah anggaran ini dibagi menjadi belanja tidak langsung sebesar Rp 118,587 miliar termasuk belanja alat tulis kantor dan honor rapat dan belanja langsung sebesar Rp 929,959 miliar.
Dari anggaran belanja langsung itu, sebesar Rp 261,960 miliar dialokasikan untuk anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan, serta Rp 612,960 miliar untuk peningkatan jalan dan jembatan.
Anggaran itu dipastikan turun dalam tahun anggaran 2018. Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hal itu disebabkan karena jalan provinsi 89 persen sudah baik. Anggaran 2018 akan lebih banyak difokuskan untuk mengentaskan kemiskinan.