Atasi Bau dan Licit, Pemkot Semarang Gerak Cepat Atasi Truk Sampah Bermasalah

Dengan perbaikan, maka armada akan lebih cepat beroperasi untuk memberi pelayanan pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA)

oleh Felek Wahyu Diperbarui 13 Apr 2025, 04:03 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2025, 03:59 WIB
Tim DLH lakukan perbaikan dan penutupan lubang di dinding truk sampah milik Pemkot Semarang. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Tim DLH lakukan perbaikan dan penutupan lubang di dinding truk sampah milik Pemkot Semarang. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)... Selengkapnya

Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menuntaskan persoalan sampah, termasuk gerak cepat melakukan perbaikan sejumlah bak truk atau kontainer sampah yang mengalami rusak berat. Perbaikan sebagai penyelesaian permasalah bau dan licit atau air limbah dari sampah yang diangkut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, mengkonfirmasi truk yang terekam dalam sebuah konten video Instagram tersebut memang milik Pemkot Semarang.

"Benar (milik Pemkot Semarang). Kontainer langsung kami tarik dan masukkan ke bengkel untuk memperbaiki plat dinding yang bolong. Kami akan mengganti pelatnya," ucap Arwita, Minggu (13/04/25).

Arwita menjelaskan perbaikan truk sampah yang rusak menjadi langkah terbaik untuk menjaga agar layanan pengangkutan sampah tetap berjalan. Menurutnya, memperbaiki kontainer memakan waktu lebih cepat dengan perkiraan satu pekan dibandingkan menunggu pengadaan truk baru yang memerlukan waktu sekitar dua bulan.

Dengan perbaikan, maka armada akan lebih cepat beroperasi untuk memberi pelayanan pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Pengadaannya bulan Juni mendatang. Karena prosesnya tidak bisa cepat, makanya kami perbaiki terlebih dahulu," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

170 Truk Sampah Rusak

Mengenai jumlah armada, Arwita menyebutkan DLH Kota Semarang memiliki 421 truk pengangkut sampah. Sebanyak 170 unit mengalami kerusakan baik ringan, sedang, hingga berat.

"Kontainer yang rusak berat rata-rata telah berusia lebih dari lima tahun. Kami merencanakan peremajaan sebanyak 44 unit sebesar Rp2,5 miliar melalui APBD 2025," terangnya.

Selain mengandalkan dana APBD, DLH Kota Semarang juga berupaya menggalang dukungan dari pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Namun, sejauh ini bantuan dari perusahaan berupa tempat pilah sampah dan gerobak, belum ada yang memberikan dalam bentuk truk sampah baru. Hal tersebut disebabkan biaya untuk satu kontainer terbilang besar, mencapai sekitar Rp60 juta.

"Kami tentu berharap perusahaan bisa tergerak untuk berpartisipasi membangun Kota Semarang. Di samping itu, kami berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk berusaha secepat mungkin mengembalikan seluruh truk ke kondisi normal agar gangguan layanan bisa segera diatasi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya