Gempa Lebak Sisakan Puing Ribuan Rumah di Sukabumi

Tercatat, sebanyak 3.669 rumah di Kabupaten Sukabumi rusak akibat gempa Lebak.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 25 Jan 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 09:30 WIB
Sebanyak 3.669 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Gempa Lebak
Sebanyak 3.669 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Gempa Lebak. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Liputan6.com, Sukabumi - Sebanyak 3.669 unit rumah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan rusak usai diguncang gempa Lebak, Selasa 23 Januari 2018 lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, satu orang warga meninggal dunia.

Rincian kerusakan ribuan rumah akibat gempa Lebak tersebut terdiri dari 513 rusak berat, 716 rusak sedang, dan 2.440 lainnya rusak ringan. Data diambil dari laporan BPBD Kabupaten Sukabumi hingga pukul 21.30, Kamis 24 Januari 2018.

"Kami menerima laporan kerusakan dari 45 wilayah kecamatan," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Kamis (25/1/2018).

Dampak kerusakan rumah terbanyak berada di Kecamatan Kabandungan, Warungkiara, Ciemas, dan Pabuaran. Laporan kerusakan rumah diperkirakan bertambah karena BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan.

Selain bangunan rumah, sejumlah fasilitas umum juga dilaporkan rusak akibat gempa Lebak, seperti bangunan sekolah, tempat ibadah, jalan, dan rumah sakit. "Kami sudah menyalurkan bantuan ke sejumlah lokasi" kata Eka.

Korban Meninggal

Sebanyak 3.669 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Gempa Lebak
Sebanyak 3.669 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Gempa Lebak. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

BPBD Kabupaten Sukabumi juga mencatat, bencana gempa menyebabkan 15 orang korban. Sebanyak 14 orang di antaranya mengalami luka ringan, satu orang meninggal dunia.

"Korban meninggal atas nama Bapak Usip, usia 61 tahun. Warga Kampung Citiis, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas," kata Eka.

Korban meninggal beberapa saat setelah terjadi guncangan gempa. Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengidap penyakit jantung sejak lama.

"Jadi bukan karena tertimpa bangunan atau puing-puing," tutur Eka.

Di sisi lain, Eka mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Namun, jangan terlalu cemas dan terpengaruh berita palsu yang beredar.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya