Bungker-Bungker Tua Menyeramkan di Kaki Gunung Nona Enrekang

Bungker tua peninggalan masa penjajahan Jepang banyak tersebar di kaki Gunung Nona Kabupaten Enrekang, Sulsel.

oleh Eka Hakim diperbarui 25 Jan 2018, 17:31 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 17:31 WIB
Bungker tua peninggalan Jepang di Kabupaten Enrekang, Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Bungker tua peninggalan Jepang di Kabupaten Enrekang, Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Enrekang merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan yang terletak di kawasan pegunungan. Selain dikelilingi pegunungan yang indah di antaranya Gunung Latimojong dan Gunung Bambapuang atau dikenal dengan sebutan Gunung Nona itu, daerah penghasil bawang merah tersebut juga memiliki banyak potensi wisata yang sangat menjanjikan.

"Ada banyak bungker tua peninggalan jepang yang tersebar di kaki gunung nona tersebut. Tapi tidak terawat," kata Hendrik (29) warga Desa Mandatte, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulsel itu kepada Liputan6.com, Kamis (25/1/2018).

Seandainya terawat, kata Hendrik, bungker tua itu bisa menjadi objek wisata dan bakal banyak pengunjung yang datang untuk menyaksikan langsung peninggalan penjajahan Jepang di daerah yang dikenal dengan nama "bumi massenrempulu" tersebut.

"Tapi bungkernya agak seram karena itu tadi tak terawat dan tertutup oleh semak belukar. Yah, kemungkinan sudah jadi tempat roh halus," ujar Hendrik.

 

20 Bunker Tua di Enrekang

Bungker tua peninggalan Jepang di Kabupaten Enrekang, Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Bungker tua peninggalan Jepang di Kabupaten Enrekang, Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Menurut Hendrik, salah satu bungker tua peninggalan masa penjajahan Jepang tersebut, berdiri kokoh menghadap Gunung Nona. Tepatnya ada di sebuah lereng bukit Dusun Rura Desa Mandatte Kecamatan Anggeraja. Di mana bungker tua itu berukuran 3 x 3 meter persegi dan tingginya 1,5 meter.

"Ada beberapa lubang di bungker tua itu. Ada lubang kecil untuk pengintaian yang menghadap ke Gunung Nona dan juga ada lubang di atasnya serta pintu masuknya pun hanya muat seorang," ungkap Hendrik.

Hasil investigasi Dinas Pariwisata Kabupaten Enrekang tahun 2004, kata Hendrik, ditemukan sekitar 20 bungker tua yang tersebar di kaki Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang. Salah satunya yang ada di Kotu dan daerah Malimpung yang batasan langsung dengan Kabupaten Pinrang.

"Nah, khusus bungker tua di Desa Mandatte Enrekang itu jaraknya hanya 100 meter dari poros jalan desa," Hendrik menandaskan.

 

Enrekang Daerah Wisata Kelas Dunia

Bungker tua di Kabupaten Enrekang (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Bungker tua di Kabupaten Enrekang (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Enrekang, Hamsir mengatakan Pemerintah Kabupaten Enrekang punya mimpi untuk menjadikan Enrekang menjadi daerah pariwisata dunia.

Untuk itu, kata dia, pihaknya bukan mengabaikan seperti yang ditudingkan, tetapi ia sampai saat ini terus berupaya menggenjot pengembangan pariwisata. Salah satunya pemeliharaan bungker tua peninggalan Jepang yang berada di kaki Gunung Nona tersebut.

"Kita telah membentuk kelompok kerja (Pokja) yang terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," kata Hamsir via telepon.

Pokja tersebut, lanjut dia, akan bahu membahu mengembangkan industri pariwisata di Kabupaten Enrekang sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.

“Pokja misinya mengembangkan dan meningkatkan destinasi pariwisata Enrekang," terang Hamsir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya