Mengenang Lawakan Gareng Rakasiwi Jogja

Gareng Rakasiwi punya jurus melawak yang unik. Seniman panggung Jogja yang disiplin dan sederhana.

oleh Yanuar H diperbarui 12 Feb 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 08:30 WIB
Komedian Gareng Rakasiwi
Gareng Rakasiwi bersama Gogon (twitter)

Liputan6.com, Yogyakarta - Komedian asal Yogyakarta, Drs Dwiyanto atau dikenal dengan Gareng Rakasiwi, Jumat 9 Februari 2018 dini hari tutup usia. Hal ini menjadi kehilangan yang besar dari sesama komedian di Yogyakarta seperti Wisben Antoro teman lawak di trio Guyonan Ala Mataram (GAM).

"Dia sosok seniman panggung yang disiplin dan sederhana," katanya, Jumat, 9 Februari 2018.

Wisben masih teringat ketika masih manggung bersama Gareng beberapa waktu lalu di Jakarta. Berbagai pengalaman manggung bersama ia jalani dengan Gareng terutama dengan Guyonan Ala Mataram bersama dengan Marsudi.

"Terakhir itu tanggal 8 Februari kemarin sama saya di Jakarta," katanya.

Wisben mengaku Gareng memiliki lawakan yang khas dan tidak tergantikan. Mulai dari menyanyikan lagu "balonku ada lima" dengan berbagai versi, yaitu Jawa Sunda China dan Ebiet G Ade.

"Menirukan suara beberapa tokoh misal Habibie, Suharto, Zainudin MZ banyak juga lainnya," katanya soal aksi lawak Gareng Rakasiwi.

 

Inspirasi Lawakan Gareng Rakasiwi

Komedian Gareng Rakasiwi
Gareng Rakasiwi bersama Gogon (twitter)

Wisben mengatakan ide-ide lawakan dari Gareng berasal dari mana saja termasuk Youtube. Sebab Gareng termasuk yang suka melihat Youtube untuk menemukan ide lawakan yang dipentaskan.

"Dia biasanya pakai metode ATM Amati Tiru Modifikasi dikembangkan sendiri," katanya.

Wisben mengaku bangga memiliki teman seperti Gareng karena seni lawak yang dimiliki temannya ini juga komplit. Sebab Gareng juga bisa lawakan tunggal atau stand up comedy dengan keikutsertaannya di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV (SUCI) yang pertama pada tahun 2011 dan masuk 8 besar.

"Mas Gareng membuka joke nya dengan kata kata gini, Selamat malam bapak dan ibu ibu. Mohon bapak dan ibu nanti tertawa ketika saya melawak. Karena kalau bapak dan ibu tidak tertawa itu adalah perbuatan Tidak Menyenangkan buat saya dan bisa kena pasal 353 KUHP," katanya mengutip lawakan Gareng Rakasiwi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya