Liputan6.com, Yogyakarta - Seorang tukang parkir di kawasan Pathuk, Yogyakarta bernama Suyono (40) membawa lari anak perempuan selingkuhannya, Refina Nadia Yuana (5), sejak 3 Februari lalu. Lelaki itu marah dengan Mei Suprapti (35), ibu dari Fina, yang menolak bercerai dari suaminya Suwandi (38).
Fina merupakan anak yang ceria dan banyak omong. Ia juga gampang akrab dengan orang. Saat dibawa pergi Sutono, bocah itu mengenakan terusan Hello Kitty berwarna kuning dan sandal Hello Kitty berwarna pink.
Gadis setinggi 100 meter dengan berat 21 kilogram itu memiliki panjang rambut ikal sebahu. Orangtua Fina juga sempat mengunggah berita kehilangan di grup Info Cegatan Jogja (ICJ) sosial media Facebook.
Advertisement
Baca Juga
"Kami (Mei dan Suwandi) sudah melaporkan kejadian ini kepada polisi dan diproses sejak 5 Februari tetapi sampai sekarang anak kami belum ketemu," ujar Mei didampingi Suwandi yang ditemui di kediamannya, Selasa (20/2/2018) malam.
Mei mengaku beberapa kali Suyono mengajaknya untuk menikah. Namun, Mei tidak segera menyanggupi dan lelaki berstatus lajang itu pun menjalankan aksinya.Peristiwa itu bermula pada Jumat, 3 Februari 2018, Mei menjemput pulang anak sulungnya Arifin Putra (12) dari SDN Bangirejo sekitar pukul 11.30 WIB. Ia mengajak putri bungsunya turut serta.
Sang selingkuhan yang sudah hafal dengan jadwal sehari-hari Mei menunggu di sekolah itu. Ia meminta izin kepada Mei untuk mengajak Fina membeli mainan.
"Karena sudah kenal, maka saya izinkan saja," ucap perempuan yang saat ini berjualan sop buah di Jalan Godean.
Setelah menjemput putra pertamanya, Mei pun kembali ke warungnya. Pada hari itu ia banyak mendapat pesanan dan baru menghubungi pelaku pada pukul 14.30 WIB.
Ponsel Suyono masih aktif dan membalas pesan WhatsApp dari Mei. Ia membalas pesan Mei yang menanyakan keberadaannya dan Fina. Pesan yang masuk hanya tertulis sedang ngiyup (berteduh), mengingat saat itu memang hujan deras. Setelah itu, selingkuhannya tidak bisa lagi dihubungi karena tidak mengangkat telepon.
Mei pun mencari Suyono ke indekosnya yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto Yogyakarta. Ia menunggu sampai petang dan tidak ada tanda-tanya Suyono berada di sana. Bahkan, bapak pemilik indekos itu menuturkan Suyono pergi membawa tas besar dengan anak kecil.
Karena panik, Mei pun mencari keberadaan Suyono dengan mendatangi kawasan tempat laki-laki itu biasa berada. Salah satunya, Kemetiran Kidul.
Ia hanya menemukan motor Suyono yang dititipkan kepada salah satu kerabatnya. Namun, tidak seorang pun tahu keberadaan lelaki yang pernah menjadi selingkuhannya itu.
Â
Â
Tidak Langsung Bilang ke Suami
Mei pulang ke rumah tanpa Fina. Ia tidak berani menceritakan kejadian itu kepada suaminya. Keberaniannya, muncul keesokan hari.
Termasuk menceritakan kisahnya dengan sang selingkuhan kepada Suwandi. Pasangan suami istri yang berdomisili di Guyangan RT 10 / RW 03 Nogotirto, Gamping, Sleman itu pun melaporkan kejadian ke Polsek Tegalrejo.
Ia juga terkejut ketika mengetahui cerita dari bapak indekos Suyono. Lelaki itu pernah bercerita kepada induk semangnya berencana membawa kabur anak Mei apabila permintaannya untuk menikah tidak ditanggapi.Kanit Reskrim Polsek Tegalrejo Akp Suwanto membenarkan Sutono melarikan anak di bawah umur. Korban merupakan anak dari perempuan yang memiliki hubungan khusus dengannya.
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini. Minimnya informasi membuat kejadian ini belum memiliki titik terang.
"Terakhir dilacak berada di Kendal, tetapi setelah itu ponsel tidak bisa dilacak lagi keberadaannya," ucapnya.
Ia menuturkan, pesan terakhir pelaku kepada ibu korban adalah akan mengembalikan korban apabila sang ibu bersedia menceraikan suaminya dan menikah dengan pelaku.
Â
Â
Advertisement
Kenal Sejak 2012
Mei mengakui pernah berhubungan dekat dan kemudian menjauh dari Suyono. Mereka berkenalan di Jalan Magelang, ketika itu ia masih berjualan rujak es krim.
"Saya sebenarnya ingin menyudahi hubungan tetapi Suyono selalu memaksa saya untuk menikah dengannya," kata Mei.
Ia juga heran, seminggu sebelum kejadian sikap Suyono sangat baik dan perhatian terhadapnya. Biasanya, laki-laki itu kerap mengomentari Mei yang selalu bekerja dan lupa mengurus anak-anaknya. Akan tetapi, pekan lalu Suyono justru menyuruh Mei kerja dan menawarkan diri untuk menjaga Fina.
"Saya ingin anak saya kembali, tahun ini dia masuk TK, saya khawatir kalau sekolahnya jadi terhambat," ucapnya.
Usaha mencari Fina tidak berhenti pada laporan polisi. Ia kerap mendatangi rumah keluarga besar Suyono di Wates. Beberapa hari setelah kejadian, Suyono pernah menyuruh orang untuk mengambil speaker di kamar kosnya.
"Yang cerita bapak kos dan saya mikirnya Suyono sudah kehabisan uang jadi butuh uang dengan menjual barangnya," tutur Mei.
Â
Dapat Pesan Gelap
Ayah Fina, Suwandi yang akrab disapa Wawan, mengungkapkan kecurigaannya sejak Jumat, 3 Februari, malam. Ia sempat marah mendengar alasan sang istri yang mengatakan Fina menginap di tempat temannya.
"Saya sudah gelisah, tidak percaya, dan benar saja Sabtu pagi, istri saya cerita kejadian yang sebenarnya, dan saya semakin marah tetapi menahan emosi dan memilih lapor polisi," kata Wawan.
Laki-laki yang sehari-hari berjualan rujak es krim di Jalan Monjali ini mengaku mengenal Suyono dari sang istri. Hubungan Wawan dan Suyono pun baik layaknya teman.
"Saya baru tahu kalau dia punya hubungan dengan istri saya setelah anak saya hilang," ucapnya.
Suyono juga bercerita mendapat pesan gelap di Messenger Facebook. Akun kosong itu menanyakan status Fina yang sebenarnya. Pesan itu menyatakan Fina merupakan anak Suyono dan Mei.
Saat dibalas, pesan itu tidak lagi menjawab.
"Istri saya yang membalas pesan itu dan bilang Fina adalah anak saya," tutur Wawan.
Ia mengakui perjalanan rumah tangganya sempat tidak harmonis pada tiga tahun lalu. Namun, badai itu sudah berlalu. Rencana perceraian kala itu tidak pernah terwujud dan hubungannya dengan Mei sudah baik-baik saja.
Â
Advertisement