Hilang dari Pengamatan, di Mana 10 Badak Bercula Satu?

Sepanjang pemantauan tahun 2017, secara keseluruhan jumlah badak bercula satu tercatat 67 ekor di Pandeglang.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 28 Feb 2018, 16:31 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2018, 16:31 WIB
Anak Badak Bercula Satu
Empat anak badak bercula satu di Ujungkulon diberi nama. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Pandeglang - Sepuluh ekor badak Jawa atau badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus desmarest), hilang dari pengamatan kamera trap yang dipasang sekitar 100 unit sepanjang tahun 2017 lalu.

"Kemungkinan, dari sepuluh individu badak tersebut berpindah jalur, sehingga berada di luar jangkauan pengamatan kamera," ucap Mamat Rahmat, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), saat menyampaikan hasil monitoring badak bercula satu di Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin, 26 Februari 2018.

Meski tak tertangkap kamera yang hanya berfungsi 50 persen, Manat menerangkan tidak ditemukan tanda-tanda dan kematian badak paling langka di dunia itu. Sepanjang pemantauan tahun 2017, secara keseluruhan jumlah badak bercula satu tercatat 67 ekor.

Rincinya, 37 badak bercula satu berjenis kelamin jantan dan 30 ekor betina. Dari jumlah tersebut, 14 ekor di antaranya berusia remaja.

"Masih ditemukannya klip video anak badak Jawa dalam jumlah yang relatif besar menunjukkan bahwa populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon masih mengalami perkembangbiakan alami dengan baik," jelasnya.

 

Identitas 10 Ekor Badak Bercula Satu

Anak Badak Bercula Satu
Empat anak badak bercula satu di Ujungkulon diberi nama. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Kepala Balai TNUK, Mamat Rahmat, pun membeberkan identitas dan habitat 10 ekor badak yang tak terdeteksi melalui kamera trap. Berikut identitas dan lokasi habitatnya:

1. Kasih (ID: 032.2011), habitat di wilayah Cugeunteur

2. Wira (ID: 067.2015), habitat di wilayah Cugeunteur

3. Ratu (ID: 035.2011), habitat di Cikeusik

4. Satria (ID:064.2015), habitat di Cikeusik

5. Srikandi (ID:039.2012), habitat di Citadahan-Cibunar

6. Sari (ID:046.2012) betina dewasa sudah 2 tahun berturut-turut tidak terekam di wilayah pergerakan Cikeusik

7. Tiara (ID:049.2012), wilayah pergerakan di Cigeuntuer

8. Rimbani (ID:051.2012), daerah pergerakan di Cikeusik

9. Melati (ID:060.2013), pergerakan di wilayah Rorah Bogo

10. Ratih (ID:024.2011), wilayah hidup di Citadahan.

 

Spesies Paling Langka di Dunia

Badak Jawa
Dengan 121 kamera trap, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bersama WWF Indonesia dapat bekerja sama untuk memantau badak Jawa atau badak bercula satu. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Badak Jawa atau badak bercula satu, masuk ke dalam spesies paling langka di dunia. Bahkan, dikategorikan sebagai Critically Endangered (kritis atau sangat terancam punah) dalam Red List Data yang dikeluarkan International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Badak Jawa juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Badak bercula satu juga terdaftar dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Rincinya, jenis satwa yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya