Liputan6.com, Mandailing Natal - Kabar tentang beradaan seekor harimau yang sering berkeliaran di Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, terjawab.
Hewan buas yang masuk dalam kategori dilindungi tersebut dilumpuhkan warga desa bersama personel Polsek Batang Natal. Aksi pelumpuhan harimau itu dilakukan pada Minggu (4/3/2018) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, awalnya warga melihat ada seekor harimau masuk ke kolong rumah milik Sofii. Kemudian, warga melaporkan kepada Kades Bangkelang, yang ditindaklanjuti dengan pelaporan ke Polsek Batang Natal.
Advertisement
"Mendapat laporan itu, pihak Polsek Batang Natal menurunkan bebebrapa personel ke Desa Bangkelang guna membantu warga mengamankan harimau tersebut," kata Rina.
Baca Juga
Saat tiba di lokasi, personel Polsek melihat seekor harimau yang sudah dikepung warga. Untuk mengantisipasi adanya penyerangan oleh harimau, maka personel Polsek Batang Natal menghubungi petugas Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Madina.
"Pada saat menunggu kedatangan petugas TNBG dan BKSDA, tiba-tiba harimau keluar dari kolong rumah warga, sehingga terjadi penombakan oleh warga yang mengakibatkan harimau melakukan pengejaran dan penyerangan terhadap warga, namun warga tetap melakukan penombakan berkali-kali ke arah tubuh harimau sehingga mati," terang Rina.
Untuk memastikan harimau sudah mati atau belum, personel Polsek Batang Natal melakukan penembakan satu kali ke arah tubuh harimau.
Selanjutnya, harimau yang telah mati itu diserahkan kepada petugas TNBG dan BKSDA Kabupaten Madina untuk proses autopsi serta berkoordinasi denga Polres Madina untuk pemusnahannya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari BKSDA.
"Perlu kami laporkan juga, pada hari Jumat, 16 Februari 2018, harimau tersebut telah melakukan penyerangan terhadap warga Desa Bangkelang, sehingga seorang warga terluka," sebutnya.
Â
Keberadaan Harimau Meresahkan Warga
Sebelumnya, warga di Desa Hatupangan, Kabupaten Mandailing Natal tidak berani ke ladang karena ada harimau yang sering berkeliaran di kawasan tempat tinggal mereka. Bahkan, warga juga sempat menemukan jejak harimau di dekat sekolah dasar.
Atas penemuan jejak harimau tersebut, siswa SD di Desa Hatupangan sempat diliburkan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warga ketakutan. Ada yang menghentikan aktivitas berladang, karena takut jumpa harimau," kata seorang warga bernama Dirmin.
Tidak hanya warga di Desa Hatupangan yang merasa takut, warga di Desa Aek Nangali juga merasakan hal yang sama. Pada Rabu, 28 Februari 2018, lalu seluruh siswa SMPN 2 Batang Natal terpaksa dipulangkan, karena ada yang melihat seekor harimau melintas.
"Jangan sampai ada korban berikutnya, kami harap pihak terkait segera mengatasi masalah ini. Kami sangat takut," ucap warga lainnya, Parlaungan.
Menurut dugaan warga, hewan buas itu turun gunung sehingga masuk ke permukiman mereka dikarenakan habitat harimau yang telah rusak oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
"Mungkin sudah rusak habitat mereka, makanya masuk ke mari (pemukiman warga)," dia menandaskan.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement