Video Hoaks Sepekan: Pria Diterkam Harimau di Alas Baluran Situbondo hingga Gelombang Tinggi Akibat Gempa Myanmar

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan terakhir. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim Diperbarui 14 Apr 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2025, 18:00 WIB
Gambar tangkapan layar video yang diklaim seorang pria diterkam harimau saat melintas di Alas Baluran, Situbondo, Jawa Timur. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim seorang pria diterkam harimau saat melintas di Alas Baluran, Situbondo, Jawa Timur. (sumber: Facebook)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim seorang pria diterkam harimau saat melintas di Alas Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 10 April 2025.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang pria sedang duduk di kamar pemeriksaan di rumah sakit. Pria itu tampak mengalami luka di sejumlah bagian tubuh. Bahkan, pria itu sampai kehilangan lengan kanannya. Pria dalam video itu diklaim sebagai korban penyerangan harimau di kawasan Alas Baluran, Situbondo, Jawa Timur.

"Bagi pengendara yg biasa melintas dijalur Baluran Situbondo-Banyuwangi waspadalah jangan berhenti disembarang tempat area alas Baluran agar terhindar dari hewan buas yg siap memangsa. Korban bapak ini disergap macan/harimau disekitar alas Baluran namun Alhamdulillah masih terselamatkan tapi sebelah tangannya putus dimangsa macan yg buas," tulis salah satu akun Facebook.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 609 kali ditonton dan mendapat 13 komentar dari warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim seorang pria diterkam harimau saat melintas di Alas Baluran, Situbondo, Jawa Timur ternyata tidak benar. Faktanya, pria dalam video tersebut merupakan korban serangan buaya di Sungai Binjai, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Peristiwa itu terjadi pada 5 Januari 2024.

Selain video yang diklaim seorang pria diterkam harimau di Alas Baluran, Situbondo, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

Video Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosi Obat Nyeri Sendi

Cek fakta video mantan menkes Siti Fadilah Supari promosi obat nyeri sendi
Cek fakta video mantan menkes Siti Fadilah Supari promosi obat nyeri sendi... Selengkapnya

Beredar di media sosial postingan video mantan Menkes Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 8 Maret 2025. Dalam postingannya terdapat video Siti Fadilah Supari mempromosikan obat yang membantu menyembuhkan nyeri sendi selamanya.

Akun itu menambahkan narasi:

"Nyeri sendi akan hilang selamanya!🌟 Temukan cara mengatasi rasa sakit dan meraih kebebasan bergerak!"

Setelah ditelusuri, postingan video mantan Menkes Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi adalah hoaks.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Video Penampakan Gelombang Tinggi di Pantai Akibat Gempa Myanmar

Gambar tangkapan layar video yang diklaim penampakan gelombang tinggi di pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim penampakan gelombang tinggi di pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar. (sumber: Facebook)... Selengkapnya

Sebuah video yang diklaim penampakan gelombang tinggi di pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Maret 2025.

Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan gelombang air laut menerjang sebuah pantai yang dipenuhi pengunjung. Seketika, pengujung dan sejumlah benda yang berada di pinggir pantai tergulung ombak. Video itu kemudian disebut-sebut terjadi di sebuah pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar.

"Penampakan gempa bumi Thailand Myanmar yg berada di pantai 😱," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 22 ribu kali ditonton dan mendapat 13 komentar dari warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim penampakan gelombang tinggi di pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya