Teriakan Minta Tolong Korban Bangunan Sarang Walet Maut Cirebon

Teriakan minta tolong Intan salah satu korban runtuhnya tembuk sarang walet membuatnya selamat dari maut.

oleh Panji Prayitno diperbarui 18 Apr 2018, 08:31 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 08:31 WIB
Teriakan Minta Tolong Korban Selamat Dari Maut Tembok Sarang Walet
Intan salah seorang korban kritis akibat ambruknya tembok sarang walet kini tengah dalam perawatan intensif di RSUD Gunung Jati Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Teriakan meminta tolong Tri Intan Apriyani (13) membuat warga langsung membantu menyelamatkannya dari reruntuhan tembok sarang walet yang menimpa sanggar Hidayat Jati Pawayangan Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.

Intan merupakan salah satu korban yang kritis saat peristiwa ambruknya tembok sarang walet di sanggar seni milik Suherman (43). Kondisi Intan kritis akibat tertimpa reruntuhan tembok sehingga menyebabkan luka serius di bagian rahang dan leher.

Usai diselamatkan, warga membawa Intan ke RSUD Arjawinangun untuk mendapat pertolongan pertama.

"Kata warga di tempat kejadian, orang pertama yang berteriak paling keras minta tolong itu Intan. Sehingga warga di sana menolong Intan lebih dulu," tutur ibu Tri Intan, Umayah, 47 di RSUD Gunung Jati, Selasa (17/4/2018).

Umayah mengatakan, setelah mendapat pertolongan khusus, pada pukul 13.30 Wib, Intan dirujuk ke RSUD Gunung Jati. Intan kini tengah menjalani perawatan intensif di ruang Nyi Mas Gandasari No. 3 RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Dia mengatakan, sesaat peristiwa reruntuhan tembok gedung tua ambruk. Bagian kaki, leher, dan badan Intan tertimpa tembok bangunan dan besi baja. Beruntung Intan masih sadar dan teriak minta tolong.

"Saya juga panik setelah mendengar kabar sanggar kejatuhan tembok dan langsung mencari anak saya," ungkap dia.

Umayah mengatakan, Intan sedang semangat belatih seni Karawitan Cirebon untuk dipentaskan pada acara perpisahan sekolah. Selain itu, Intan juga akan mengikuti festival gamelan di Sumber, Kabupaten Cirebon.

Wakili Sekolah

Teriakan Minta Tolong Korban Selamat Dari Maut Tembok Sarang Walet
Intan salah seorang korban kritis akibat ambruknya tembok sarang walet kini tengah dalam perawatan intensif di RSUD Gunung Jati Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Umayah mengatakan, Intan menjadi salah seorang siswa yang terpilih mewakili sekolahnya, SMPN 1 Gegesik, Kabupaten Cirebon pada festival gamelan tersebut. Namun demikian, tragedi runtuhnya tembok sarang walet membuat Intan harus menjalani perawatan.

Sejak kecil Intan sangat menyukai seni tradisional, seperti tari dan seni gamelan. Di usianya yang baru 13 tahun, Intan sudah mahir mementaskan seni Tari Topeng Kelana dan Jaipong.

"Setiap harinya Intan selalu ngobrol soal persiapan acara pentas seni perpisahan di sekolah. Dia terus berlatih untuk persiapan pentas," ujar Umayah.

Seperti diketahui, tujuh orang yang sedang berlatih menabuh gamelan meninggal dunia akibat tertimpa tembok sarang burung walet di sebuah desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, hari ini.

Tembok sarang burung walet yang sudah tua itu ambruk dan menimpa tempat latihan karawitan yang sedang digunakan berlatih siswa sekolah SMPN 1 Gegesik. Selain merenggut tujuh nyawa, kejadian itu juga membuat satu orang luka berat dan satu luka ringan. Kedua korban luka ini sudah dibawa ke rumah sakit.

Saksikan vidio pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya