Pesan Mensos Saat Temui Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Idrus Marham menemui keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, di tenda Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 14:00 WIB
Doa Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba
Keluarga dan warga berdoa untuk penumpang yang hilang dari kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba di Pelabuhan Tigaras, Sumatra Utara, Indonesia (21/6). Kapal tersebut membawa ratusan penumpang. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Liputan6.com, Simalungun - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham menemui keluarga korban kapal penumpang KM Sinar Bangun, kapal tenggelam di Danau Toba, di tenda Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (24/6/2018).

Mensos Idrus Marham menyerahkan santunan dari Kementerian Sosial RI untuk dua korban tewas kepada ahli waris, masing-masing Rp 15.000.000. Pemerintah Kabupaten Simalungun diinstruksikan menerbitkan SK Bupati untuk daftar identitas korban yang belum ditemukan supaya diberi bantuan juga.

"Jangan lagi diskusikan soal manifes, pasti tidak ada," ucapnya, dilansir Antara.

Korban selamat juga akan diberikan bantuan melalui Kemensos, untuk itu supaya keberadaan mereka didata. Atas nama pemerintah, Mensos juga mengungkapkan prihatin mendalam sekaligus menyampaikan duka dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kami datang ke sini karena merasakan duka yang sama, jadi ini bukan duka keluarga korban saja," katanya.

Dia menegaskan bahwa komitmen pemerintah untuk penangangan kapal tenggelam di Danau Toba tersebut dengan melakukan upaya kemanusiaan secara maksimal.

Masyarakat diajak pula untuk memanjatkan doa supaya kapal dan penumpang yang tenggelam ditemukan.

Adapun keluarga korban meminta Pemerintah melakukan pencarian sampai menemukan penumpang yang tenggelam di perairan Danau Toba.

"Kami rela, tetapi sangat berkeinginan melihat jasad untuk terakhir kali," kata Sarli Simarmata, ibu dari korban atas nama Rantau Fajar Siregar, warga Nagori Semantin Tiga, Kabupaten Simalungun.

KM Sinar Bangun berlayar dari Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tiga Ras pada Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 16.30 WIB. Menjelang satu mil Pelabuhan Tiga Ras kapal yang sarat penumpang dihantam ombak, sehingga terbalik dan tenggelam.

Sebanyak 18 orang selamat, tiga ditemukan tewas dan diperkirakan 184 lainnya (data di posko bencana sesuai laporan pihak keluarga) belum ditemukan termasuk bangkai kapal tenggelam di Danau Toba tersebut.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali, dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemindai Sonar 2.000 Meter Diturunkan

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Personel Basarnas melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatra Utara, Rabu (20/6). Hingga hari ketiga, sebanyak 18 penumpang selamat, dua tewas dan 160 lainnya masih dalam proses pencarian. (AP/Binsar Bakkara)

Adapun pemindai atau scan sonar, pendeteksi logam di dalam perairan berkemampuan daya jelajah 2.000 meter diturunkan, Minggu (24/6/2018), untuk mencari KM Sinar Bangun, kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. Tim tersebut dipimpin Kepala Basarnas, M Syaugi dan turut bersamanya Bupati Simalungun, JR Saragih.

Kakansar Medan, Budiawan mengatakan, pihaknya juga tetap memberdayakan scan sonar kedalaman 600 meter untuk mencari para penumpang kapal tenggelam di Danau Toba, pada 18 Juni tersebut.

"Penting untuk temukan titik (lokasi) kapal, karena kami perkirakan banyak korban berada di dalamnya," ucap Budiawan di Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, dilansir Antara.

Diperkirakan, sesuai laporan pihak keluarga, jumlah korban yang berada di KM Sinar Bangun sedikitnya 183 orang yang belum ditemukan. Tim pencari juga memberdayakan satu unit Helikopter Dauphin A 365 N3+ HR-3604 untuk pantauan udara dan mengerahkan tim relawan darat menyusuri pinggiran pantai.

Sementara, pencarian di atas permukaan air menggunakan 17 perahu karet dan kapal cepat sampai radius 40 kilometer dari perkiraan koordinat titik kapal tenggelam di Danau Toba tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya