Liputan6.com, Palembang - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu ancaman bagi perhelatan Asian Games 2018 di Palembang beberapa pekan lagi. Bahkan, ada puluhan yang diperkirakan sebagai kawasan rawan karhutla saat musim kemarau.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, mereka sudah memprediksi kemungkinan ancaman gangguan dan hambatan jelang Asian Games 2018. Salah satunya asap yang disumbangkan dari karhutla di Sumsel.
Beberapa instansi terkait seperti TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah bekerja keras untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan di Sumsel.
Advertisement
Baca Juga
"Ada 55 desa di Sumsel yang berpotensi kebakaran hutan dan menyumbang asap. Kita sebarkan anggota TNI dan Polri, bahkan mereka tidur di kawasan permukiman warga, untuk memantau dan mengantisipasi jika terjadi karhutla,""ucapnya usai membuka Apel Gelar Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel di halaman Griya Agung Sumsel, Jumat, 3 Agustus 2018.
Lahan gambut yang mudah terbakar di Sumsel, diantisipasi dengan menggelar operasi udara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Badai Siklon yang terjadi di Filipina juga dimanfaatkan untuk menjadikan hujan di Sumsel.
TMC yang menghasilkan hujan buatan sudah dilakukan pada tanggal 30 Juli 2018 dan membentuk hujan sebanyak dua kali. Awan yang mendung juga dimanfaatkan untuk penyemaian Natrium Clorida (NaCl) untuk menjadi hujan.
"Kita semaksimal mungkin agar tidak ada karhutla dan asap. Kalau ada potensi asap, personel akan terjun langsung kesana. Jika lahan gambut kering dan ada sinyal terjadi karhutla, akan segera kita basahi dengan Sambonesia," katanya.
Personel pencegahan karhutla yang diterjunkan yaitu 200 anggota TNI dan 200 anggota Brimob di wilayah yang dicurigai berpotensi menimbulkan asap.
Managing Director APP Sinar Mas G.Sulistyanto mengatakan, pemantauan kawasan berpotensi karhutla dilihat dari Fire Weather Index (FWI), apakah ada titik merah yang harus diwaspadai hostpot atau titik panas.
"Yang merah kita lakukan pembasahan, biasanya di lahan gambut. Di wilayah konsesi APP Sinar Mas dan radius lima meter di luar konsesi terus kita jaga. Di luar kawasan itu, kebakaran hutan dan lahan tanggung jawab bersama," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Antisipasi Karhutla Sumsel
APP Sinar Mas juga membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan 94 perusahaan di Sumsel, untuk berkomitmen dan bersama-sama menyetujui fakta integritas agar menjaga tidak terjadi karhutla.
Untuk pemadaman di luar konsesi sudah dilakukan tim APP Sinar Mas sebanyak 34 kali, yaitu di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI) dan Musi Banyuasin (Muba). APP Sinar Mas juga menginvestasi Rp 170 miliar untuk edukasi, pengadaan menara, dan pos pemantauan karhutla.
"Khusus untuk penjagaan Asian Games 2018, APP Sinar Mas sudah menggelontorkan Rp 50 miliar. Personel pencegah karhutla juga ada sebanyak 810 orang Regu Pemadam Kebakaran (RPK), 534 orang Masyarakat Peduli Api (MPA)," ujarnya.
Mereka juga menyiapkan alat komunikasi khusus, drone sebanyak 10 unit, 4 helikopter Super Puma bermuatan 4.000 liter untuk Kabupaten Muba dan OKI.
Sebagai produsen kertas terbesar di Indonesia, APP Sinar Mas juga akan memperluas lahan produksinya di Kabupaten OKI Sumsel. APP Sinar Mas juga berpotensi menjadi pabrik besar di dunia.
"Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah bahan baku kertas. Kalau sampai terbakar, kita akan kehilangan bahan baku dan devisa ekspor, perusahaan pastinya akan rugi. Kita akan menjaga secara maksimal seluruh lahan HTI," ungkapnya.
Advertisement