BPBD Beberkan Dampak Gempa 5,1 SR di Malang

Gempa bumi tektonik di Malang disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

oleh Zainul Arifin diperbarui 09 Agu 2018, 07:03 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 07:03 WIB
Tidak Ada Temuan Kerusakan Akibat Gempa 5,1 SR di Malang
Petugas BNBP memonitoring lewat satelit kondisi gempa 5,2 SR yang mengguncang Malang, Jatim, pukul 13.09 WIB, di Jakarta, Rabu (3/2). Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, tak menerima adanya laporan kerusakan akibat gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah tersebut. Gempa di Malang berkekuatan 5,1 Skala Richter terjadi sekitar pukul 13.09 WIB.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, mengatakan sampai malam hari ini tak ada laporan yang masuk ke tim siaga bencana yang menyebutkan adanya kerusakan akibat gempa di Malang.

"Sampai malam ini saya masih di kantor, tak ada laporan sama sekali tentang kerusakan," kata Bambang di Malang, Rabu, 8 Agustus 2018.

Wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang yang merupakan kawasan terdekat dengan titik pusat gempa juga sudah dipantau. Hasilnya, di Kecamatan Gedangan, Donomulyo, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, tak ada kerusakan apa pun.

"Artinya, kami sampai saat ini tak menemukan ada kerusakan. Apalagi memang tak ada gempa susulan berkekuatan besar," ujar Bambang.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik pusat gempa ada pada koordinat 8,92 Lintang Selatan dan 112,41 Bujur Timur. Berjarak 88 kilometer selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, atau tepatnya berpusat di laut pada kedalaman 42 kilometer.

Penyebab Gempa

[Bintang] Gempa
Ilustrasi gempa (die.wahre-natur.de)

Kepala BMKG Karangkates, Malang, Musripan, mengatakan gempa di Malang hanya sekali yang guncangannya benar–benar terasa sangat signifikan.

"Gempa yang terasa guncangannya cukup signifikan hanya sekali itu. Kalaupun ada gempa susulan, itu hanya sekali dan tidak terasa," kata Musripan.

Gempa bumi berkedalaman dangkal itu diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).

Guncangan gempa di Malang itu dilaporkan tak hanya dirasakan masyarakat wilayah Malang dan sekitarnya. Tapi juga di Tretes, Tulungagung, Lumajang, Yogyakarta dan Kuta, Bali. BMKG juga memastikan gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya