Liputan6.com, Siak - Hampir tiga pekan terpisah dari kawanannya membuat seekor anak gajah di kawasan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau, turun berat badannya. Dia pun mulai terserang penyakit hingga membuat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau khawatir akan keselamatannya.
Seekor gajah betina dewasa jinak dikerahkan ke lokasi untuk menggiring anak gajah itu keluar hutan. Bukan menjumpai kawanannya, melainkan dinaikkan ke truk. Evakuasi berhasil setelah berlangsung beberapa jam.
Menurut Kepala BBKSDA Riau Suharyono, saat ini anak gajah itu sudah berada di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. Kondisinya terus dipantau sejumlah dokter hewan selama pemulihan kondisi.
Advertisement
Baca Juga
"Kaki depan bagian kanannya terluka, masih diobati petugas di sana," kata Suharyono, Jumat, 14 September 2018, siang.
Suharyono menjelaskan, anak gajah ini pertama kali dilaporkan terpisah dari kawanannya pada 23 Agustus 2018 di kawasan hutan tanaman industri di Sungai Mandau. Petugas yang sampai di sana menemukan anak gajah itu tak bisa bergerak.
Kaki depan kanannya luka karena terjerat perangkap babi. Dokter hewan lalu melepaskan jeratan itu dan membersihkan lukanya hingga anak gajah ini bisa berdiri lagi. Petugas lalu mengamati pergerakannya dengan harapan bisa kembali ke kawanan gajah liar.
"Beberapa pekan dipantau dan digiring, ternyata anak gajah ini tak bisa menemukan kawanannya," kata Suharyono.
Â
Kronologi Penyelamatan Anak Gajah
Pantauan petugas, induk gajah ataupun kawanannya berjarak 57 kilometer. Satwa berbelalai ini kesulitan mencapainya karena luka di kakinya belum sembuh dan belum terbiasa terpisah dari induknya.
Kondisinya juga kian memprihatinkan karena sudah mengalami diare setelah petugas melihat kotorannya. Tim kesehatan dikerahkan lagi untuk mengobati luka tadi pada 13 September 2018.
"Lalu dikerahkan juga seekor gajah jinak bernama Indah untuk menggiringnya masuk ke truk," terang Suharyono.
Mahout atau pawang lalu melilitkan tali ke leher anak gajah. Dengan sabar, pawang dan Indah menggiringnya ke luar hutan, di mana sudah ada truk yang menunggu.
"Anak gajah ini akhirnya masuk truk pukul 17.00 WIB dan sampai di PLG Minas pukul 21.00 WIB," kata Suharyono.
Sampai di PLG anak gajah ini diberi nama Intan karena jenis kelaminnya betina. Dia akan berada di sana untuk waktu yang tak ditentukan hingga lukanya sembuh total.
Suharyono juga menyebut petugas PLG Minas akan mempelajari apakah Intan setelah sembuh bisa atau tidak dilepasliarkan untuk kembali ke kawanannya.
Terhadap petugas dan tim PLG Minas, Suharyono menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya terhadap keberadaan gajah liar.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement