Kronologi Pengusiran Pesawat Asing dari Atas Langit Pulau Natuna

Pesawat asing ini terdeteksi masuk ke Indonesia pada Kamis petang, 4 Oktober 2018.

oleh M Syukur diperbarui 05 Okt 2018, 22:02 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 22:02 WIB
Marsekal Yuyu Sutisna resmi menjabat KSAU
Pesawat Jet F-16 saat mengikuti upacara serah terima jabatan KSAU di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua jet tempur asing berulah di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, karena melanggar batas udara Indonesia. Untuk mengatasinya, dua jet tempur F-16 Fighting Falcon di Landasan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru dikerahkan untuk mengusirnya.

TNI AU masih menyelidiki dari negara mana dua pesawat itu. Atas kejadian ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahdjanto memerintahkan Lanud sebagai pertahanan udara di barat Indonesia selalu siaga.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka menjelaskan, pesawat asing ini terdeteksi masuk ke Indonesia pada Kamis petang, 4 Oktober 2018.

"Kemarin itu dikerahkan dua F-16 terbang ke sana untuk menyergap," kata Ronny di Lanud Roesmin Pekanbaru usai pembukaan pameran Alutsista dalam rangka HUT ke 73 TNI, Jumat (5/10/2018) siang.

Dia menjelaskan, informasi adanya dua pesawat asing itu diterima oleh Komando Setor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas). Laporan itu menyebut adanya dua pesawat asing di ketinggian 15.000 meter memasuki wilayah udara Natuna pukul 14.00 WIB.

Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan pangkalan militer terdekat dan satu-satunya pangkalan militer tipe A langsung menerbangkan dua F-16 ke Natuna. Dua pesawat ini membawa perintah untuk manuver dan melakukan scramble atau perebutan wilayah di langit Natuna.

"Kita air bone kan dua F16, ada sasaran di atas Natuna. Begitu kita sampai di sana, terdeteksi ada dua pesawat asing sesuai informasi dari Pangkohanudnas," kata Ronny.

Dua F-16 Indonesia sempat mendekati ke dua pesawat asing untuk memberi perintah penurunan paksa. Hanya saja, kedua pesawat asing juga mendeteksi pesawat lain mendekat melalui radar dan kabur.

Meskipun kedua pesawat asing itu telah meninggalkan udara Indonesia, Ronny memerintahkan jajarannya untuk tetap melakukan patroli. Namun, patroli yang dilakukan hingga petang itu tidak menemukan lagi pesawat asing.

"Sesuai arahan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Lanud Roesmin Nurjadin akan terus siaga pasca insiden tersebut. Semua pesawat tempur baik F16 dan Hawk 100/200 yang memperkuat Lanud Roesmin Nurjadi dalam keadaan siap tempur," tegas Ronny.

Selain itu, Ronny juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, Natuna juga akan memiliki Pangkalan Militer terpadu, terdiri dari Darat, Udara dan Laut.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya