Ketika Warga Desa Tapalang Mamuju Bergantung pada Jembatan Taparia

Kalau jembatan tersebut tidak diperbaiki maka masyarakat khawatir roda ekonominya akan lumpuh, karena distribusi kebutuhan pokok jadi tidak lancar.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2018, 15:03 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Mamuju - Jembatan di Dusun Taparia Desa Tanpalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, yang menghubungkan Kecamatan Tapalang dan Kecamatan Tapalang Barat, roboh dihantam banjir setelah hujan deras yang mengguyur wilayah itu, Sabtu 13 Oktober 2018.

Ardi seorang warga di Mamuju, mengatakan, jembatan Taparia ambruk ke sungai sekitar pukul 18.30 Wita, mengakibatkan satu unit mobil milik warga yang melintas jatuh ke sungai.

Ia mengatakan, kendaraan yang jatuh sementara telah dievakuasi warga setempat dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Dari pantauan di lokasi terlihat jembatan Taparia yang memiliki panjang sekitar 20 meter, terletak sekitar 30 kilometer dari kota Mamuju, tampak sudah dalam posisi patah akibat dihantam arus sungai.

Sekitar 10 ribu warga tidak bisa lagi berlalu lalang padahal jembatan tersebut merupakan satu-satunya yang menghubungkan antara dua kecamatan, yakni Kecamatan Tapalang dan Kecamatan Tapalang Barat.

"Tidak ada jalur alternatif lain untuk menuju Kecamatan Tapalang Barat selain harus melalui jembatan ini, jembatan ini sarana transportasi yang menjadi urat nadi masyarakat," katanya dilansir Antara.

Ia menyampaikan kalau jembatan tersebut tidak diperbaiki maka masyarakat khawatir roda ekonominya akan lumpuh, karena distribusi kebutuhan pokok jadi tidak lancar.

Ia sangat berharap pemerintah setempat secepatnya segera memperbaiki jembatan tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya