300 Pesantren NU Garut Istigasah Kubro, Larang Bendera Selain Merah Putih

Menjelang pileg dan pilpres serentak tahun depan, ratusan pesantren NU menggelar doa bersama dan istigasah memohon keselamatan buat bangsa.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Des 2018, 07:02 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 07:02 WIB
Ribuan anggota jemaah Nahdliyin dalam kegiatan istigotsah di polres Garut
Ribuan anggota jemaah Nahdliyin dalam kegiatan istigotsah di polres Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sekitar 300 pesantren tradisional Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melaksanakan istigasah kubro. Kegiatan doa akbar ini, dimaksudkan untuk keselamatan dan persatuan bangsa Indonesia menjelang pilpres dan pileg 2019.

"Acara dimulai sekitar pukul 07.00 hingga 12.00 siang di Lapangan Kerkof," ujar Sekretaris PCNU Garut Deni Rangga Jaya, Minggu (2/12/2018) malam.

Sesuai dengan rencana, kegiatan istigasah dimaksudkan untuk zikir dan doa bersama, sekaligus memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Rencananya puluhan ribu massa yang berasal dari 300 pesantren NU di kota Garut, akan berkumpul menyukseskan acara itu.

"Yang sudah clear (konfirmasi) mau datang sekitar 40 ribu orang, lihat saja besok," ujarnya.

Untuk memeriahkan kegiatan tersebut, lembaganya telah mengirimkan puluhan undangan kepada seluruh organisasi massa (ormas) keagamaan, di antaranya Muhammadiyah dan Persis.

Bukan hanya itu, untuk menghindari kontoversi dan penyusup, lembaganya meminta seluruh jemaah atau warga Nahdliyin yang hadir, tidak diperbolehkan membawa atribut bendera selain Merah Putih serta bendera NU.

"Kalau bendera NU kan kami panitianya dari NU," ujar dia.

Selain itu, massa wajib menggunakan baju koko putih dengan bawahan celana panjang rapi atau menggunakan sarung.

"Pokoknya selain bendera Merah Putih dan NU kita amankan," kata dia mengingatkan.

Untuk Keselamatan Bangsa

Satuan tugas penguatan nasional tim kampanye Maruf Amin
Satuan tugas penguatan nasional tim kampanye Maruf Amin (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penguatan Nasional Taviota Bay, atau yang biasa dipanggil Kang Opi, mengatakan hingga malam ini kepastian kehadiran KH Maruf Amin masih dalam proses konfirmasi.

"Belum ada keputusan, sebab belum bisa meninggalkan Jakarta," ujarnya.

Menurut dia, kondisi kesehatan Ketua Rois Aam PBNU tersebut dalam kondisi sehat. Pendamping capres Joko widodo atau Jokowi itu masih segar-bugar, tidak seperti yang dituduhkan sakit oleh sebagian orang.

"Beliau sehat, cuma memang belum bisa datang," kata dia menegaskan.

Untuk mengisi acara istigasah kubro esok hari, Kiai Maruf Amin telah mendelegasikan KH Manarul Hidayat, selaku wakil Rais Aam PBNU untuk ikut berbaur bersama pupuhan ribu jemaah Nahdliyin Kota Intan.

"Intinya kegiatan tetap berlangsung, dan tidak ada muatan politik sedikit pun," ujar dia.

Sekretaris tim kampanye daerah Jokowi-Maruf Amin, Agus Joy, menambahkan kegiatan istigasah yang dilangsungkan murni kegiatan keagamaan untuk keselamatan bangsa dan negara Indonesia.

"Mohon jangan segala sesuatu dinilai secara poitik," ujarnya.

Dalam setiap gelaran politik nasional ujar dia, Garut kerap menjadi berometer keamanan wilayah Jawa Barat termasuk nasional, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dan cara berpikir yang jernih dari seluruh masyarakat. "Makanya kita berdoa memohon agar Garut ini tetap kondusif," pinta dia.

Rencananya setelah kegiatan istigasah kubro, anggota tim kampanye daerah (TKD), tim pemenangan capres dan cawapres nomor urut satu akan langsung melakukan deklarasi dukungan yang dilangsungkan di salah satu hotel di Garut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya