Liputan6.com, Makassar - Genangan air setinggi dada orang dewasa membuat warga di perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Maros memutar otak untuk bisa keluar dari kepungan banjir. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan perahu tradisional Sulawesi Selatan alias Jollorok.
"Sejak kemarin jalan putus oleh genangan air yang lumayan sangat tinggi. Terpaksa kami menggunakan perahu jollorok milik warga setempat meski harus mengocek kantong," kata Asmiati warga Jalan Poros Nipa-Nipa, Antang kepada Liputan6.com, Rabu (23/1/2019).
Asmi sapaan akrab Asmiati, merasa senang dengan kreativitas warga setempat yang sangat membantu sehingga warga batas kota dapat beraktivitas meski belum maksimal.
Advertisement
"Kita sudah bisa ke kantor karena ada jollorok yang mengangkut motor kami hingga ke jalan aspal," ucap Asmi.
Ia mengatakan upah menggunakan perahu jollorok untuk melewati banjir yang panjangnya hingga 1 kilometer tersebut cukup terjangkau. Per orang dikenakan biaya Rp 15 ribu, sedangkan untuk sepeda motor Rp 30 ribu.
"Jadi kami betul-betul sangat terbantu dengan keberadaan perahu jollorok warga tersebut. Tapi disisi lain kami juga berharap hujan tak lagi turun sehingga genangan air juga turut surut," harap Asmi.
Mengais Berkah
Bustari (42) salah seorang pemilik perahu jollorok mengaku memanfaatkan perahu jolloroknya semata membantu warga batas kota yang terisolasi genangan air yang lumayan tinggi sejak kemarin.
"Kita juga tidak bebani warga dengan nilai yang tinggi. Karena semata kami juga hanya ingin membantu. Apalagi kasihan hampir semua warga perumahan yang ada di batas kota itu aktifitasnya di Makassar," ungkap Bustari.
Ia mengaku sudah dua hari memanfaatkan perahu jolloroknya untuk membantu warga perumahan yang terkepung genangan air setinggi dada orang dewasa tersebut.
"Ada 2 unit perahu jollorok yang kami sewakan. Alhamdulillah banyak warga perumahan yang senang dan merasa sangat terbantu untuk bisa melewati genangan air yang memutus ruas jalan satu-satunya menuju ke Kota Makassar," tutur Bustari.
Meski demikian, ia juga berharap hujan lebat tak terus mengguyur sehingga genangan air surut dan warga keseluruhanya yang ada di batas kota dapat beraktivitas dengan normal.
"Yah harapan kita tak lagi hujan agar aktifitas kembali normal dan genangan air surut," kata Bustari.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement