Liputan6.com, Mataram - Sebanyak dua orang meninggal dunia akibat terkena longsoran gempa air terjun Tiu Kelep di Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pascagempa tektonik 5,8 Skala Richter (SR) pada Minggu sore.
Pihak BPBD dan Dikes Pemda KLU telah menerjunkan empat ambulans ke lokasi kejadian bersama personel dan paramedis.
Kepala Bagian Humas Pemkab Lombok Utara Mujaddid Muhas mengatakan, hingga kini baru bisa dievakuasi lima orang dan dua orang meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Sejumlah lainnya luka-luka, seorang dirawat di Puskesmas Bayan," kata Muhas kepada Antara, Minggu (17/3/2019).
Sebanyak 40 wisatawan yang terjebak lokasi air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, didominasi wisman dari Malaysia, pascagempa tektonik 5,8 Skala Richter (SR).
Untuk mencapai air terjun Tiu Kelep dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari jalan raya Senaru. Selain itu, wisatawan harus melintasi jalan setapak yang di kiri-kanannya terlihat bekas longsoran gempa pada Juli dan Agustus 2018.
Sebelumnya, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 5,8, Minggu (17/3) pukul 14.07 WIB atau 15.07 Wita, tapi tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menunjukkan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,30 lintang selatan dan 116,60 bujur timur dengan kedalaman 10 kilo meter (Km).
Pusat gempa berada di laut pada jarak 24 Km timur laut Kabupaten Lombok Timur, 36 Km timur laut Kabupaten Lombok Utara, 37 Km barat laut Pulau Panjang, Kabupaten Sumbawa, dan 63 Km timur laut Kota Mataram.
Saksikan video pilihan berikut ini: