Ajakan Damai Usai Pemilu Warga Majalengka

Sejumlah instansi hingga tokoh masyarakat di Kabupaten Majalengka ingin mengakhiri perpecahan yang timbul akibat suasana politik nasional

oleh Panji Prayitno diperbarui 26 Mei 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2019, 08:00 WIB
Ajakan Damai Usai Pemilu Warga Majalengka Deklarasi Jaga NKRI
Penandatanganan deklarasi bersama menjaga keutuhan NKRI di Kabupaten Majalengka. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Majalengka - Perdamaian dan rekonsiliasi terus diserukan oleh masyarakat. Salah satunya di Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Sejumlah instansi di Kabupaten Majalengka deklarasi bersama menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UU 1945.

"Pemilu sudah selesai dan kini saatnya kita merajut apa yang kemarin kita telah tinggalkan," kata Kapolres Majalengka AKBP Mariyono dalam acara dialog kebangsaan dan deklarasi damai, Jumat (24/5/2019).

Mariyono menegaskan masyarakat untuk mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dia memastikan warga Kabupaten Majalengka siap menjaga suasana kondusif usai Pemilu.

Ketua PWI Kabupaten Majalengka Jejep Falahul Alam meminta masyarakat dapat lebih bijaksana dan dewasa dalam menyikapi proses politik yang terjadi.

"Kalau ada ketidakpuasan hasil pemilu, seharusnya dapat disampaikan secara konstitusional melalui mekanisme yang sudah diatur di dalam Undang-undang," kata Jejep.

Jejep juga mengajak masyarakat menolak segala bentuk provokasi dari pihak tidak bertanggungjawab. Dia berharap agar umat Islam di Majalengka terus meningkatkan ukhuwah islamiyah dan melawan berita Hoax.

Terkait sengketa pemilu agar mempercayakan seluruh tahapan kepada Bawaslu. Sedangkan sengketa hasil pemilu diproses Mahkamah Konstitusi (MK) yang sah sebagai jalur konstitusional.

Gotong Royong

Ajakan Damai Usai Pemilu Warga Majalengka Deklarasi Jaga NKRI
Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Damai usai Pemilu 2019 di Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

"Meski tidak mudah, kita ingin membangun komunikasi dari hati ke hati untuk berupaya membangun persamaan di atas perbedaan," ujar Jejep.

Ketua Panitia Andi Azis Muhtarom mengatakan, kegiatan tersebut berangkat dari satu keresahan yang sama yakni ancaman perpecahan di masyarakat.

Dia mengatakan, kegiatan yang digelar tersebut murni hasil sumbangan masyarakat dan gotong royong dari semua pihak yang terlibat. Dia memastikan, kegiatan tersebut tidak memiliki agenda politik.

"Seperti salah satu rangkaian kegiatan adalah pemberian santunan kepada puluhan anak yatim dan dhuafa senilai Rp 10 juta dari uang pribadi Ketua PWI Jawa Barat yang akan menunaikan zakat harta," kata dia.

Dia berharap, kegiatan tersebut memotivasi masyarakat untuk lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan negara.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya