Saat 14 Wayang Kapi-Kapi Berpesta di Tugu Yogyakarta

Wayang kapi-kapi turun ke tengah kota menyapa semua warga Yogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Okt 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 12:00 WIB
WJNC ke-4
Setiap kecamatan di Yogyakarta menampilkan satu karakter wayang japi-kapi dalam WJNC ke-4. (Liputan6.com/ Switzy Sabnadar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ada yang berbeda dengan HUT ke-263 Kota Yogyakarta di sepanjang Jalan Margo Utomo pada Senin (7/10/2019) malam. Sebanyak 14 karakter wayang kapi-kapi beratraksi di Tugu Yogyakarta secara bergantian dalam Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) ke-4.

Setiap kecamatan membawakan satu karakter wayang kapi-kapi. Misal, Kecamatan Mantrjeron menampilkan wayang kapi Harima, Gedongtengen memainkan wayang kapi Satabali, Gondomanan dengan wayang kapi Wraha, dan sebagainya.

Satu kecamatan mengeluarkan puluhan sampai 100 partisipan. Mereka berarak dari Jembatan Godolayu menuju Jalan Margo Utomo, dan berhenti sejenak di Tugu Yogyakarta untuk menari secara kolosal.

Tidak banyak yang tahu perihal wayang yang satu ini. Padahal, kapi-kapi merupakan satu-satunya karakter wayang yang berasal dari Yogyakarta dan tidak ada dalam epos wayang lainnya.

Salah seorang tim kreatif WJNC ke-4 KPH Notonegoro menceritakan karakter wayang kapi-kapi berkembang pada masa pemerintahan Sultan HB VIII. Ada 63 karakter kapi-kapi termasuk wanara yang memiliki keahliannya masing-masing.

Ia mengungkapkan karakter Kapi-Kapi hanya ada dalam cerita wayang Ramayana versi Keraton Yogyakarta. Pasukan kera yang ahli itu membantu memenangkan peperangan Rama melawan Alengka.

Ada unsur keberagaman dalam karakter wayang ini karena mereka memiliki kemampuan yang berbeda-beda tetapi tujuannya sama. Ia mencontohkan wayang Kapi Sembawa yang memiliki badan dan ekor kera serta kepala singa. Kapi ini bertugas sebagai prajurit yang memberi semangat berperang pada para prajurit kera.

Menurut KPH Notonegoro, saat pemerintahan Sultan HB VIII banyak inovasi yang dilakukan. Selain dari cerita wayang, sultan yang berkuasa saat itu juga berinovasi dalam hal pengageman atau pakaian.

 

 

14 Karakter Kapi-Kapi dalam WJNC ke-4

WJNC ke-4
Setiap kecamatan di Yogyakarta menampilkan satu karakter wayang japi-kapi dalam WJNC ke-4. (Liputan6.com/ Switzy Sabnadar)

Berikut adalah 14 karakter wayang kapi-kapi yang dibawakan oleh 14 kecamatan di Yogyakarta dalam WJNC ke-4.

1. Wayang Kapi Kingkin, yang memiliki bentuk perpaduan antara kepiting dan kera. Merupakan ciptaan Sang Hyang Baruna (Dewa Ikan), ia memiliki andil besar dalam menyelamatkan proses pembangunan jembatan menuju Negara Ngalengka.

2. Wayang Jaya Harima atau Wayang Kapi Harima, yang memiliki badan dan ekor kera serta berkepala harimau. Merupakan satu di antara bala tentara Pancawati pimpinan Prabu Ramawijaya, ia memiliki kecekatan dan kekuatan yang disegani oleh bala tentara Ngalengka.

3. Wayang Kapi Wraha, yang berbadan kera serta berkepala babi hutan. Ia merupakan bagian tak terpisahkan dari bala tentara Pancawati.

4. Wayang Kapi Warjita atau Kapi Wercita atau Cacingkanil, yang berbadan kera serta berkepala dan ekor melilit seperti cacing. Ia juga merupakan satu di antara bala tentara Pancawati di bawah kepemimpinan Prabu Ramawijaya.

5. Wayang Kapi Jaya Anala atau Kapi Anggeni, yang badan, wajah dan ekornya seperti kera, namun rambutnya menyerupai api yang menyala. Merupakan satu di antara bala tentara Pancawati, ia adalah seekor kera ciptaan Bathara Brama.

6. Wayang Kapi Satabali, yang berbadan kera namun memiliki ekor dan kepala ayam. Merupakan satu di antara bala tentara Pancawati, ia bertugas menjaga pesanggrahan Swelagiri, yakni tempat Prabu Ramawijaya berdiam selama peperangan melawan bala tentara Prabu Dasamuka.

7. Wayang Kapi Liman Dhesthi, memiliki badan perpaduan gajah dan kera. Bala tentara Pancawati ini berperan penting saat pengeroyokan Raden Kumbakarna.

8. Wayang Kapi Premujabahu atau Kapi Permujabahu yang berperan mencari sebuah bunga pusaka Kembang Dewa Retna yang berada di Kahyangan Jajarlumintu.

9. Wayang Kapu Sembawa, memiliki badan dan ekor kera serta kepala singa. Ia bertugas sebagai prajurit yang memberi semangat berperang pada para prajurit kera.

10. Wayang Kapi Cocak Rawun, yang badannya merupakan perpaduan dari burung dan kera. Sebagai bala tentara Pancawati, ia memiliki keahlian terbang dengan sangat tinggi sehingga dapat mengetahui pergerakan musuh. 

11. Wayang Kapi Endrajanu, yang berbadan dan berekor kera serta berkepala kerbau. Bala tentara Pancawati ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan dikenal sangat rajin serta patuh pada atasan.

12. Wayang Kapi Widagsi yang memiliki badan kera dan kepala badak. Badan yang besar serta bertenaga kuat membuat ia menjadi satu di antara prajurit andalan Negara Pancawati.

13. Wayang Kapi Jaya Arina, yang berbadan dan berekor seperti kera, tetapi berkepala kijang. Ia mampu berlari secepat kilat sehingga selalu terhindar dari sergapan musuh.

14. Wayang Kapi Trewilun atau Kapi Terwilun, yang berbadan dan berekor seperti kera namun berkepala kelinci. Ia dikenal licah, mampu berjalan melewati tanah serta ahli membuat gorong-gorong.

Sempat Ada Insiden Kecil

WJNC ke-4
Setiap kecamatan di Yogyakarta menampilkan satu karakter wayang japi-kapi dalam WJNC ke-4. (Liputan6.com/ Switzy Sabnadar)

Secara umum, perhelatan WJNC ke-4 berlangsung sukses. Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB ini berakhir sesuai dengan jadwal yang ditentukan, yakni sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, ternyata sempat ada dua insiden kecil dalam acara ini.

Pertama, drone yang jatuh di depan panggung VVIP. Acara belum dimulai ketika drone yang digerakkan menggunakan remote control tersangkut kabel listrik. Drone jatuh dan sebagian patah.

Kedua, gaun Urang Ayu terbakar. Peristiwa ini berlangsung sangat singkat dan beruntung cepat diatasi. Sebelum kapi-kapi dari 14 kecamatan tampil, kendaraan pembuka menandai dimulainya WJNC ke-4.

Urang Ayu adalah putri cantik anak penguasa laut berbadan ikan bernama Baruna. Suaminya seorang kera yang termasyhur bernama Anoma. Kendaraan dihiasi ornamen udang dengan perempuan berkostum udang di atasnya. Tidak hanya itu, kendaraan pembuka ini juga dikawal pasukan udang berwajah cantik.

Saat kendaraan Urang Ayu melewati Tugu Yogyakarta dan bergerak menuju ke Jalan Margo Utomo, Urang Ayu yang berada di atas kendaraan itu menyalakan flare sebagai bagian dari pertunjukan. Namun, perempuan yang memerankan Urang Ayu mendadak panik ketika gaun panjangnya kena percikan api flare dan terbakar.

Api yang terlihat menyala dari atas kendaraan membuat petugas dengan sigap menarik bagian bawah gaun Urang Ayu hingga robek. Api pun bisa dipadamkan dan WJNC ke-4 berlanjut sampai selesai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya