Foto Wayang se-Asia Tenggara Siap Unjuk Gigi di ISI Yogyakarta

Pengambilan foto wayang diambil di empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Indonesia dan Kamboja.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Agu 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 07:00 WIB
wayang
Fotografer asal Australia akan memamerkan karya fotografi dokumenter wayang se-Asia Tenggara pada September 2019. (doc.)

Liputan6.com, Yogyakarta Fotografer asal Australia, Constantine Korsovitis, akan menggelar pameran fotografi dokumenter wayang di Galeri RJ Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 7 sampai 27 September 2019. Sebanyak 80 gambar yang mendokumentasikan tradisi mendongeng tertua di dunia ini akan memamerkan karakteristik pertunjukan wayang di setiap negara.

Pengambilan foto diambil di empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Indonesia dan Kamboja. Wayang menjadi suara tunggal dan benang merah yang menyatukan negara-negara tersebut dengan penggunaan epos Hindu Ramayana dan Mahabharata sebagai sumber cerita.

“Saya mulai memotret dan merekam percakapan dengan pengrajin dan seniman wayang di rumah mereka pada 1999,” ujar Korsovitis, Rabu (28/8/2019).

Ia ingin mengetahui siapa orang di balik pertunjukan wayang. Keingintahuannya ini muncul dari kegelisahannya melihat seni tradisi ini.

Tekanan dan perubahan zaman membuat wayang semakin terkikis dan kehilangan penerusnya. Ia berniat mendokumentasikan untuk menunjukkan semangat para seniman menjaga wayang yang sarat nilai kemanusiaan.

“Saya merasakan tanggung jawab sebagai seorang fotografer dan manusia untuk menceritakan kisah ini meskipun sebenarnya itu bukan milik saya,” kata Korsovitis.

Ia mengungkapkan tujuan dari proyek ini untuk melampaui dokumentasi dan meningkatkan kesadaran serta apresiasi seni tradisional di wilayah Asia Tenggara dan dunia. Setelah Yogyakarta, pameran fotografi wayang ini juga akan digelar di Singapura, Sydney, Kuala Lumpur dan Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya