Viral Jutaan Ikan Mati Misterius dan Terdampar di Pantai Jetis Cilacap

Foto itu memperlihatkan hamparan jutaan ikan mati di pantai Jetis, Cilacap, dan aktivitas warga yang mengumpukan ikan-ikan kecil ini

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 13 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2019, 09:00 WIB
Ratusan ribu atau bahkan jutaan ekor ikan mati dan terdampar di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Oktober 2019. (Foto: Liputan6.com/Facebook-Paijo Kbm/Muhamad Ridlo)
Ratusan ribu atau bahkan jutaan ekor ikan mati dan terdampar di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Oktober 2019. (Foto: Liputan6.com/Facebook-Paijo Kbm/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Jagat maya Banyumas Raya, terutama Cilacap dan Kebumen mendadak heboh oleh kabar jutaan ikan mati dan terdampar di Pantai Jetis, Cilacap, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Sejumlah akun media sosial mengunggah foto tebaran ikan mati di Pantai Jetis ini. Salah satunya, akun Facebook Paijo Kbm yang mengunggah sembilan foto penampakan ikan mati yang terdampar.

Dalam keterangan fotonya, ia mengabarkan bahwa ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan ikan mati dan menepi ke pantai. Ia mengaku belum tahu jenis ikan yang terdampar. Yang jelas, semuanya sejenis.

Puluhan atau mgkin ratusan warga sekitaran pantai cemarasewu,jetis. cilacap,berbondong2 utk mengambil iksn2 tersebut,” tulis Paijo Kbm, dikutip Sabtu malam.

Foto itu memperlihatkan hamparan jutaan ikan mati di pantai Jetis, Cilacap, dan aktivitas warga yang mengumpukan ikan-ikan kecil ini. Puluhan orang, tua-muda, lelaki-perempuan, berlomba memungut ikan-ikan mati tersebut.

Sebagian menggunakan wadah kantong plastik. Namun, ada pula yang menggunakan karung beras untuk mengumpukan ratusan ribu ekor mati tersebut.

Pantauan Liputan6.com, unggahan ini telah dibagikan sedikitnya 1.400 kali, ditanggapi oleh 275 orang dan dikomentari lebih dari 275 pengguna Facebook.

Spekulasi pun beredar liar. Ada yang menghubungkan kematian jutaan ikan itu dengan musim pancaroba yang memang tengah berlangsung di Jawa Tengah selatan.

Tetapi, ada pula yang menghubungkan fenomena jutaan ikan mati ini dengan hal di luar nalar. Misalnya, tanda-tanda malapetaka.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Spekulasi Penyebab Jutaan Ikan Mati dan Terdampar di Pantai Jetis

Ratusan orang memunguti jutaan ikan mati di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Oktober 2019. (Foto: Liputan6.com/Facebook-Paijo Kbm/Muhamad Ridlo)
Ratusan orang memunguti jutaan ikan mati di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Oktober 2019. (Foto: Liputan6.com/Facebook-Paijo Kbm/Muhamad Ridlo)

Hati hati semua.... Lekas menjauh dari pantai dan tingkatkan kewaspadaan... Mudahan aja gak terjadi apa,” tulis akun Widiarto Toto, dalam kolom komentar.

Kyak ny it tnda2 Untk wrga skitar ny mhon waspda,” ucap akun Shiva Alin dalam komentarnya.

Kemaren paus2, sekarang ikan2 kecil. Siap siap sajalah. Pertanda alam bawah laut,” tulis akun Abdullah Al-Mirasy.

Toh, komentar bernada khawatir ini tak memungkas antusiasme pengguna Facebook lainnya. Banyak yang mengaku menyesal lantaran tak turut ‘memanen’ jutaan ikan mati ini.

Terlebih, saking banyaknya ikan yang terdampar, ada yang mengaku memperoleh satu mobil pikap ikan mati. Ikan juga banyak terdampar di sepanjang Pantai Cemarasewu.

Sejumlah orang menduga penyebab jutaan ikan mati dan terdampar adalah pancaroba. Tetapi, ada pula yang menduga bahwa ikan tersebut sengaja dibuang oleh nelayan lantaran tak bernilai tinggi.

Wes biasa ekue.. Bagi wong kisik ra gumun. Kue buangan kn kapal,” tulis akun Udien Penyox.

Mau ana sing posting. Captione jre iwak kue emang sengaja di buang kang kapal merga regane murah. Mungkin anu katut jaring pas grombolan (tadi ada yang posting, caption katanya ikan itu memang sengaja dibuang dari kapal karena harganya murah. Kemungkinan karena terherat jaring saat bergerombol,” tulis akun Indah Perdana.

Hingga berita ini ditulis, belum Liputan6.com belum memperoleh informasi lengkap soal peristiwa ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya