Hyangkala, Menjual Kisah Kelam dan Inspirasi Lewat Jam Tangan Kayu

Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja dilirik pasar karena memiliki story atau kisah dibalik produknya. Kisah ini menarik pembeli hingga luar negeri.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Nov 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 03:00 WIB
Hyangkala Jam Tangan Kayu
Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja dilirik pasar karena memiliki story atau kisah dibalik produknya. Kisah ini menarik pembeli hingga luar negeri.

Liputan6.com, Yogyakarta Kisah hidup seorang Johanes Mahesa Bamby Dewangga  tersimpan dalam Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja. Jam tangan kayu yang dibangun Bamby sejak 2018 lalu ini menarik pembeli hingga luar negeri.

"Keistimewaan pada storynya bukan pada produknya. Dari strep atau tali jam tangannya dari kulit asli tapi dengan kualitas ekslusif itu bisa dibuktikan. Jahitannya manual," katanya kepada Liputan6.com.

Bamby menceritakan banyak pembeli dari dalam negeri maupun luar negeri tertarik karena kisah Hyangkala. Kisah Hyangkala diambil dari cerita kehidupan pribadinya dan terwujud dalam jam tangan kayu ini.

"Kebanyakan di luar DIY dari Jakarta terjauh Spanyol sampai Perancis," katanya.

Ada 6 jenis produk Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja yang kini dijualnya.  Produk new realease bernama Luxy, lalu ada Luxo, Exo, Mini Exo mini dan ada  satu lagi berentuk kotak tapi belum dilaunch. 

"Bule mereka suka karena dari story saya. Mereka melihat produk yang dilihat mereka tambah suka lalu menambahi sendiri. Luxo dibeli orang perancis 3 juta padahal harganya 850 ribu," katanya.

Bamby mengatakan Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja ini dijual mulai dari harga Rp525 ribu hingga Rp850 ribu. Keistimewaan lainnya menurutnya karena jam tangan kayu ini bisa dipakai di kondisi formal maupun kasual.

"Hyangkala jam tangan kayu ini masih konsep jam tangan yang bisa formal dan casual masih tanpa angka," katanya.

 

Arti Hyangkala yang Tembus Hati

Hyangkala Jam Tangan Kayu
Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja dilirik pasar karena memiliki story atau kisah dibalik produknya. Kisah ini menarik pembeli hingga luar negeri.

Bamby mengatakan Hyangkal bisa diterima banyak orang karena kisah hidupnya. Kisah hidupnya yang kelam membuat Hyangkala kini mulai dilirik banyak orang.

"Satu story di hidup saya pergaulan saya parah saya banyak bergaul di dunia malam dengan cewek-cewek yang tidak baik. Tuhan menjatuhkan saya dari kekecewaan Dia dengan dosa saya," katanya.

Saat masa jatuh di dalam kehidupannya inilah kemudian membuatnya sadar. Sebab menurutnya Tuhan yang telah menjatuhkannya dalam titik ini.

"Dia menutup berkatnya untuk saya. Selama bertahun tahun saya mendapatkan masalah bertubi tubi. Bagaimanapun usaha tetep tidak naik-naik," katanya.

Bamby mengatakan sadar dan taubat itulah kemudian ia berniat untuk menghancurkan atau melupakan masa lalunya. Saat itulah ia kemudian bertemu dengan Tuhan.

"Jujur saya ketemu Tuhan dia bilang ya jadi pengin nangis. Dia bilang No Worries. Jangan kuatir ini kenapa Hyangkala punya kampanye untuk No Worries," katanya.

Bamby mengatakan saat kondisi sadar dan membaik kemudian ia membuat produk jam tangan yang diberi nama Hyangkala. Menurutnya Hyangkala berarti waktunya untuk tuhan.

"Kenapa bikin jam tangan itu dari pengalaman buruk menjadi baik kalo cerita lebih dalam seringnya aku nangis karena Tuhan benar-benar mengangkat aku," katanya.

 

Buah Tangan untuk Wakil Gubernur DIY

Hyangkala Jam Tangan Kayu
Hyangkala jam tangan kayu dari Jogja dilirik pasar karena memiliki story atau kisah dibalik produknya. Kisah ini menarik pembeli hingga luar negeri.

Bamby mengatakan pertemuan dengan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Pakualam X saat pameran UMKM memiliki kesan sendiri. Saat itu sosok Pakualam X mendatangi standnya dan bercengkrama dan memberikan buah tangan.

"Kayaknya beliau expert di jam tangan tadi tanya soal mesin jam kenapa ga pakai mesin ini itu kenapa ga pakai automatic. Kaget juga," katanya.

Saat kesempatan itulah ia memberikan salah satu produk terbaiknya. Ia senang karena Wakil Gubernur DIY mau menerima dengan senang hati. "Tadi yang dikasih yang New Realease. Luxy yang kita kasih tadi," katanya.

Ia berharap produk buatannya mampu diterima semua orang. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

"Pemasaran masih di media sosial," katanya.

Bamby menjelaskan jika saat ini workshopnya yang ada di Gamping, Sleman akan membuat produk terbaik. Setelah mengalami proses kehidupan inilah yang membuat Hyangkala tidak mengejar bisnis semata.

"Tapi saya berbagi berkat saya. Informasi dari saya pesan dari kakak saya dan Tuhan yang kasih bisa sampai kepada mereka yang beli jam tangan saya," katanya.

Berbagi menjadi kesempatannya menularkan energi baik ini kepada semua orang. Kisahnya ini dibagi dan dibawa dengan harapan bisa sampai ke semua orang terutama yang membeli jam tangannya.

"Kuncinya ada 5 hal, pertama Tuhan, orang tua, Orang yang disanyangi, jujur dan kelima itu berbagi," katanya.

Simak video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya