Grand Inna Malioboro Makin 'Ambyar', Ada Apa?

Terletak di tepi Jalan Malioboro, Malio Terrace dibangun dua tingkat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Des 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 08:00 WIB
Malio Terrace
Malio Terrace menjadi alternatif tempat nongkrong baru di kawasan Malioboro. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Malioboro menjadi ikon dari Kota Yogyakarta. Hotel berbintang lima di kawasan ini pun tidak mau ketinggalan. Grand Inna Maliboro menghadirkan sebuah tempat nongkrong bernama Malio Terrace yang membuat aktivitas bersantai di tengah kota semakin 'ambyar'.

Tunggu dulu, jangan terburu-buru melabelkan konotasi negatif terhadap kata 'ambyar'. Ambyar yang dihadirkan Malio Terrace memberikan sensasi nongkrong yang mampu menggerakkan seluruh panca indera.

Terletak di tepi Jalan Malioboro, Malio Terrace dibangun dua tingkat. Di lantai pertama terdapat Massimo Gelato. Tempat ini juga mengusung konsep Grab and Go yang memungkinkan pengunjung memesan dan menikmati gelato sembari berjalan-jalan menyusuri Malioboro.

Namun, bagi pengunjung yang ingin bersantai sembari menikmati pemandangan Malioboro bisa memesan menu di tempat dan menikmati dari lantai dua yang berupa balkon. Bersantai di tempat ini pada sore hari sangat tepat karena sinar matahari tidak terlalu terik dan aktivitas malam Malioboro mulai tampak.

Malio Terrace menjadi alternatif tempat nongkrong baru di kawasan Malioboro. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Malio Terrace buka dari pukul 10.00 sampai 24.00 WIB. Selain Massimo Gelato, kafe ini juga menyuguhkan aneka kopi dan kudapan, seperti pizza, burger, sandwich, kentang, serta minuman beralkohol.

Soal harga, jangan takut kantong terkuras jika menghabiskan waktu di sini. Sekalipun kafe ini milik hotel berbintang, tetapi harga yang dibanderol untuk menu relatif sama dengan kafe kebanyakan di Yogyakarta, yakni mulai Rp20.000-an.

"Kami ingin menjadikan tempat ini sebagai ikon kedua Malioboro," ujar Ni Komang Darmiati, General Manager Hotel Grand Inna Malioboro, Sabtu (28/12/2019).

Sejak soft opening pada 25 November lalu, Malio Terrace sudah dikunjungi lebih dari 12.000 orang. Akses menuju kafe ini juga mudah dijangkau. Tanpa perlu masuk ke hotel, pengunjung yang berada di kawasan Malioboro sudah langsung bisa masuk ke Malio Terrace.

 

Coworking Space di Tengah Kota

Malio Terrace
Malio Terrace menjadi alternatif tempat nongkrong baru di kawasan Malioboro. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Selain berfungsi sebagai tempat nongkrong, Malio Terrace juga menawarkan ruangan kerja bersama di lantai dua. Fasilitas coworking space ini membuat para pekerja bisa beraktivitas dengan nyaman di tengah kota. Fasilitas LCD, wifi, dan AC, serta konsep ruangan yang unik, membuat bekerja dan rapat semakin asyik.

Menurut Yetti Martanti, perwakilan Kepala Dinas Pariwisata DIY, keberadaan Malio Terrace menjadikan keberadaan hotel di Yogyakarta tidak hanya sebagai layanan akomodasi, melainkan juga tempat bersantai dan menikmati kopi.

Ruangan khusus ini bisa disewa seharga Rp 50.000 per orang dengan minimal pemesanan untuk 10 orang. Tidak hanya ruangan, pengunjung yang menyewa ruangan bisa memilih beragam paket menu.

Paket satu terdiri dari kopi atau teh, pisang goreng, tahu goreng garuda, dan kentang goreng. Paket dua, meliputi, dua scoops gelato untuk 10 orang dan dua pizza. Sedangkan paket tiga, terdiri dari satu set bir dan empat porsi calamari.

Direktur Utama Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said, mengungkapkan Grand Inna Malioboro adalah hotel legendaris milik hotel Indonesia Natour yang menjadi horel pertama di Malioboro.

"Dengan lokasi yang strategis dan kapasitas luas yang akomodatif, maka kami memaksimalkan ruang di kawasan ini menjadi Malio Terrace," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya