Seorang Pria Tewas Ditembak Setelah Mengamuk di Polres Meranti

Seorang pria tak dikenal tewas di Polres Kepulauan Meranti, Riau, setelah tertembus peluru petugas karena mengamuk dan berusaha menyerang polisi yang sedang piket dengan senjata tajam.

oleh M Syukur diperbarui 12 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 16:00 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Meranti - Seorang pria tak dikenal meninggal dunia di Polres Kepulauan Meranti, Riau, setelah tertembus peluru petugas. Dia mengamuk dan berusaha menyerang polisi sedang piket dengan senjata tajam.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto SIK menjelaskan, kejadian bermula ketika seorang polisi yang melintas di Jalan Insit, Kecamatan Tebing Tinggi, diadang pria tadi. Polisi lalu membawanya ke Polres untuk diminta keterangan.

Penuturan warga sekitar, pria tadi juga sering mengadang warga yang sering melintas di lokasi. Ulah pria ini membuat warga sekitar resah.

"Tiba di Polres pria tadi coba ditenangkan, ditanya apa masalahnya dan tinggal di mana," kata Sunarto, Rabu malam, 11 Maret 2020.

Dengan nada tinggi, pria yang tak mau menyebutkan namanya ini menyatakan tinggal di Jalan Perjuangan. Dia juga menyatakan kemarahannya karena pernah ditilang polisi.

Petugas masih sabar menghadapi pria ini dan meminta tasnya untuk diperiksa. Dia kian emosi dan memukul meja di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) sehingga monitor komputer terhempas.

"Petugas piket tadi lalu memanggil personel Reskrim. Seorang anggota masih berusaha menenangkan pria ini," sambung Sunarto.

Melihat polisi lainnya datang, pria tadi kian naik pitam. Emosinya makin menjadi-jadi dan menantang polisi untuk berkelahi tapi tak dilayani.

Pria ini lalu mengambil paralon dan memukul seorang polisi di ruangan tadi. Dia juga mengejar polisi lainnya di ruang penjagaan sembari mengeluarkan badik di pinggang.

Dengan posisi siap menikam, seorang polisi terpaksa melumpuhkannya dengan senjata api. Pria tadi langsung roboh dan akhirnya meninggal dunia karena luka tembakan.

"Tindakan tegas terukur terpaksa dilakukan karena pria ini sudah membahayakan polisi," tegas Sunarto.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya