Melawan Pandemi Covid-19, Polda NTB Gelar Lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru

Program ini juga sebagai respon dari TR Kapolri yang memerintahkan tiap Polda untuk melakukan penanganan terhadap Covid-19 di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jun 2020, 22:27 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2020, 22:27 WIB
Terobosan menarik dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB)
Terobosan menarik dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) (Foto: Polda NTB)

Liputan6.com, Mataram - Terobosan menarik dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka akan membuat satu program yang langsung membidik empat mitigasi Pandemi Covid-19 sekaligus.

Yang pertama mengurangi dampak atau menurunkan kurva pertumbuhan Covid-19, menjaga ketahanan pangan masyarakat, dan menurunkan angka gizi buruk, mendorong roda perekonomian bangkit kembali, sekaligus menurunkan angka kejahatan.

Program itu didesain dalam bentuk lomba 'Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru'. Lomba ini diikuti oleh semua desa di NTB yang berjumlah 1.136 desa, dan akan berlangsung sampai lebih dari tiga bulan.

Program ini juga sebagai respon dari TR Kapolri yang memerintahkan tiap Polda untuk melakukan penanganan terhadap Covid-19 di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi.

Dalam TR-nya, Kapolri meminta yang dikedepankan adalah soft approach yang menjadi stimulan warga untuk menaati protokol pencegahan.

Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal mengatakan, dengan gelaran lomba diharapkan partisipasi masyarakat bisa maksimal. Dia menambahkan bahwa inisiatifnya ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov NTB dan TNI.

"Memang sengaja, karena lomba adalah cara tercepat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Saya menyadari intervensi sebaik apa pun tak akan berhasil jika masyarakat tidak terlibat. Dengan lomba, mereka akan menyusun sendiri protokol terbaik sesuai dengan lingkungannya," kata Irjen Iqbal, Jumat (19/6/2020).

Menurut mantan Kapolrestabes Surabaya itu, lomba juga memberikan keleluasaan kepada tiap-tiap desa untuk menyusun protokol yang dianggap terbaik sesuai wilayahnya. Dia optimistis kombinasi sinergi lembaga vertikal dengan partisipasi masyarakat bisa memberikan perbedaan dalam penanganan Covid-19 di NTB.

"Kami hanya memberikan guidelines. Bahwa tiap desa harus mempunyai protokol di bidang kesehatan, di bidang sosial kemasyarakatan, di bidang ekonomi, dan di bidang keamanan," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Target dan Tujuan

Terobosan menarik dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB)
Terobosan menarik dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) (Foto: Polda NTB)

Tujuannya jelas. Kurva pertumbuhan infeksi baru di NTB menurun, tidak ada masyarakat yang tidak makan, angka gizi buruk dan stunting menurun, aktivitas perekonomian kembali menggeliat disertai protokol kesehatan yang baik, menurunnya angka kejahatan, dan masyarakat desa bisa mengakhiri konflik sosial di dalamnya dengan lebih baik.

"Ini memang target yang sangat tinggi untuk sebuah program. Tapi, kami dan semua di NTB melihatnya tidak mustahil dicapai. Apa yang tidak mungkin dilakukan jika semua unsur terlibat aktif dan sinergi. Yang terpenting, melalui lomba ini, NTB sudah berada pada rel yang tepat untuk menjadi bangkit dari Pandemi Covid-19. NTB bisa menjadi akronim dari Next Time Better," tutur mantan Kadiv Humas Mabes Polri tersebut.

Selain itu, Iqbal juga berencana melakukan intervensi khusus di bidang pariwisata dan pendidikan. Perhatian ini penting, karena pariwisata menjadi sektor yang menjadi jangkar perekonomian NTB.

"Untuk wisata, kami sedang melakukan kajian. Di mana wisatawan bisa berlibur tanpa takut tertular dan menulari," terangnya.

Di bidang pendidikan, Iqbal menjajaki eksperimen pengajaran untuk murid-murid yang sulit mendapat sinyal, atau tidak punya gadget.

"Salah satu pertanyaan yang masih sulit dijawab adalah bagaimana murid di kawasan terpencil bisa melakukan pengajaran via daring?," paparnya.

Perwira tinggi kelahiran Palembang itu berjanji bahwa dia akan mengkaji serius kawasan yang menjadi uji coba. Ada beberapa persyaratan khusus, diantaranya adalah kawasan tersebut tergolong zona hijau, kemudian kesiapan standar perlindungan diri seperti masker, face shield, dan tempat cuci tangan yang layak.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya