2.015 Pelaku Wisata NTT Dapat Bantuan Stimulus Sosial

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat bantuan stimulus sosial berupa Program Bantuan Langsung Siap Saji (Balasa) dari pemerintah pusat untuk 2.015 pelaku wisata.

oleh Ola Keda diperbarui 27 Jun 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2020, 10:00 WIB
Wisata NTT
Foto: Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat bantuan stimulus sosial berupa Program Bantuan Langsung Siap Saji (Balasa) dari pemerintah pusat untuk 2.015 pelaku wisata.

"Alokasi bantuan program Balasa sebanyak 2.015 ini lebih dominan untuk pelaku industri wisata wilayah Pulau Flores, terutama Kabupaten Manggarai Barat," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa, kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).

Ia mengatakan, program Balasa merupakan skema bantuan yang dihadirkan pemerintah pusat untuk penanganan dampak pandemi virus corona COVID-19 bagi para pelaku industri pariwisata. Bantuan Balasa, merupakan stimulus sosial dari Kementerian Pariwisata yang di antaranya dialokasikan untuk mendukung penanganan sektor pariwisata di NTT.

"Jadi bantuan untuk pelaku industri pariwisata yang ada seperti ini. Kami juga sudah menyampaikan ke mitra-mitra industri pariwisata seperti PHRI, GenPi, Asidewi, dan lainnya terkait hal ini," katanya.

Para pelaku industri pariwisata sebenarnya dianggap memiliki kapasitas ekonomi lebih baik walaupun terpapar lebih dari kondisi pandemi COVID-19 ini.

Ia mengatakan meski demikian, selain program Balasa, pihaknya juga berupaya adanya stimulus ekonomi dari pusat berupa keringanan pajak bagi pelaku industri pariwisata.

Menurut dia, stimulus ekonomi ini penting mengingat anggaran APBD provinsi tidak cukup untuk penanganan dampak COVID-19 terhadap para pelaku industri pariwisata.

"Sehingga yang kita lakukan dari provinsi yakni memperkuat basis-basis yang bisa memberikan percepatan pemulihan pembangunan ekonomi yang diharapkan berdampak pada pelaku-pelaku industri pariwisata," tandasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya