Air Sungai Bengawan Solo di Blora Kembali Keruh dan Berbuih

Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kerap berwarna keruh dan berbuih. Ada apa?

oleh Ahmad Adirin diperbarui 30 Jun 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 19:00 WIB
Bengawan Solo di Blora
Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kerap berwarna keruh dan berbuih. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020), tampak berbuih dan berwarna kecokelatan. Diduga sungai legendaris itu mengalami pencemaran seperti yang terjadi pada 2019 silam.

Suratmin (65) warga Desa Ngloram, Kecamatan Cepu mengatakan, kondisi air sungai Bengawan Solo yang warnanya berubah menjadi cokelat pekat dan berbuih itu terjadi pada Selasa pagi (30/6). 

"Kondisi seperti ini memang sering terjadi," katanya.

Meski demikian, Suratmin dan keluarganya mengaku, masih menggunakan air Sungai Bengawan Solo untuk mandi. 

"Tidak gatal kok, kami sudah biasa," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora, Dewi Tedjowati mengaku, sudah mengetahui soal dugaan pencemaran Bengawan Solo itu. Namun, pihaknya belum mengecek ke lokasi.

"Debit air berkurang. Volume limbah yang masuk di Bengawan Solo tetap sama. Dan membuat air saat ini menjadi agak keruh," kata Dewi.

Dia memastikan, pencemaran yang seringkali terjadi itu bukan berasal dari Kabupaten Blora, namun berasal dari wilayah hulu.

"Seperti dari pabrik ciu dan yang lainnya," katanya.

Dewi menuturkan, pihaknya sudah koordinasi dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Blora, terkait dugaan pencemaran tersebut. Sebab, air baku yang didistribusikan kepada pelanggan berasal dari Bengawan Solo.

"Katanya air Bengawan Solo masih bisa diolah," ucapnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Blora, Yan Ria Pramono mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan bahan kimia baru untuk menghadapi pencemaran yang terjadi.

"Mudah-mudahan kita bisa atasi," katanya.

Menurut dia, pihaknya mengetahui adanya polutan yang mencemari air Bengawan Solo sudah sejak 3 hari yang lalu, yakni sejak hari Sabtu malam (27/6/2020) sampai Senin (29/6/2020) sudah turun polutan.

"Untuk hari ini, air baku Bengawan Solo masih bagus. Polutan di Kracaan kemungkinan sampai di instalasi pengolahan PDAM nanti malam," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya