Update Banjir Bandang Luwu Utara: 16 Meninggal, 4.930 Keluarga Terdampak

Proses pencarian korban masih terus dilanjutkan oleh tim gabungan.

oleh Fauzan diperbarui 15 Jul 2020, 09:24 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 08:28 WIB
Banjir Bandang Luwu Utara (Fauzan)
Banjir Bandang Luwu Utara (Fauzan)

Liputan6.com, Luwu Utara - Hingga kini 16 warga dinyatakan meninggal dunia pasca bencana banjir bandang melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin, 13 Juli 2020 malam. 16 jenazahnya pun telah di evakuasi ke tiga lokasi berbeda. 

"16 jenazah sudah dievakuasi, mereka saat ini berada di Rumah Sakit Hikmah, Rumah Sakit Andi Djemma dan Puskesmas Baebunta," kata Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar, Rabu (15/7/2020).

Tim gabungan juga masih terus melanjutkan pencarian. Pasalnya, masih banyak warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

"Kita masih terus berupaya mencari dan mengevakuasi korban," akunya.

Tim gabungan juga hingga kini masih terus berupaya membersihkan dan membuka kembalu jalan poros yang tertutup material lumpur. Hal itu dilakukan agar jalur trans-Sulawesi dan jalur menuju Kabupaten Luwu Utara dapat  bisa segera diakses.

"Supaya bantuan dan akses jalan bisa lancar," ucap dia.

Berdasarkan data yang ditermia Liputan6.com, sedikitnya 4.930 keluarga terkena dampak banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara. Ribuan keluarga yang terdampak banjir itu tersebar di enam kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Sabbang, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat.

"Kecamatan yang paling parah adalah Kecamatan Masamba dan Kecamatan Baebunta," Muslim memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya