Ratapan Keluarga Terduga Covid-19 di Sikka Lepas Jenazah dari Sudut Pemakaman

Tangis histeris keluarga pecah saat menyambut jenazah pelaku perjalanan berinsial KNP (35), pasien probable covid-19 asal Watubala, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (21/7/2020).

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 22 Jul 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 23:00 WIB
Covid-19
Foto: Keluarga almarhum hanya bisa menangis dari kejauhan menyaksikan proses penguburan sesuai protap covid-19 (Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Sikka - Tangis histeris keluarga pecah saat menyambut jenazah pelaku perjalanan berinsial KNP (35), pasien probable covid-19 asal Watubala, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (21/7/2020).

Mereka sangat berduka karena kehilangan sosok yang mereka cintai. Apalagi, keluarga tak bisa melakukan penghormatan terakhir kepada almarhum. Tak ada upacara pemakaman sebagaimana lazimnya. Keluarga dan warga hanya bisa menyaksikan acara pemakaman dari jarak sekitar 50 meter karena harus taat terhadap protokol kesehatan.

KNP meninggal dengan status probable Covid-19 pada Selasa (21/7/2020). Sebelumnya, dia diantar ke RSUD Tc Hillers pada Senin (20/7/2020). Oleh tim dokter, ia didiagnosis gagal ginjal dan probable Covid-19. Saat dinyatakan meninggal, proses pemulasaran hingga proses pemakaman KNP dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

Pihak rumah sakit berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka dan Kodim 1603 Sikka untuk mengantar jenazah ke tempat asalnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sikka, Petrus Herlemus, menjelaskan, meskipun berstatus probable Covid-19, pemakaman dengan protokol kesehatan dilakukan demi mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini.

"Pemakaman sudah sesuai dengang prosedur. Pemakaman sudah dikomunikasikan dengan keluarga yang menginginkan jenazah di makamkan di pemakaman keluarga," ujarnya.

Herlemus mengaku telah mengirim tim epidemiologi untuk memastikan status almarhum. Dari hasil diskusi antara tim epidemiologi dengan dokter yang menangani pasien, disimpulkan pasien berstatus probable Covid-19.

"Pasien ini meninggal dengan tanpa konfirmasi, artinya belum di-swab, belum bisa dipastikan positif atau negatif. Dari gejala yang ada disimpulkan dia probable Covid 19," sebutnya.

Probable merupakan istilah baru yang digunakan tim gugus tugas Covid-19. Kasus probable Covid-19 diartikan sebagai kondisi di mana seseorang yang masih suspek Covid-19 dengan gejala seperti ISPA berat, koma, hingga meninggal.

"Namun belum ada hasil yang menunjukkan statusnya, apakah dia berstatus positif atau negatif Covid-19. Sehingga untuk memastikan statusnya harus menunggu pemeriksaan laboratorium dengan kapasitas biosafety level (BSL) II atau dinamakan tes PCR," tutupnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya