Festival Seni Cahaya Internasional Sumonar di Tengah Pandemi Akan Lebih Meriah, Kok Bisa?

Festival Seni Cahaya Internasional, Sumonar, siap digelar secara virtual pada 5 sampai 13 Agustus 2020.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 02 Sep 2020, 10:29 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 23:30 WIB
Sumonar 2020
Sumonar 2020

Liputan6.com, Yogyakarta- Festival Seni Cahaya Internasional, Sumonar, siap digelar secara virtual pada 5 sampai 13 Agustus 2020. Perhelatan tahunan pada kali ini mengusung tema Mantra Lumina (doa cahaya) justru diikuti lebih banyak seniman dari luar negeri.

Sumonar 2020 akan dibuka secara resmi pada 5 Agustus 2020 pukul 19.30 WIB  oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan penampilan dari Komunitas Gayam 16.

“Di tengah keterbatasan yang terjadi akibat pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat para seniman dari negara lain maupun Indonesia untuk tetap berkarya dalam rangka menyebarkan harapan terbaiknya kepada banyak orang,” ujar Raphael Donny, Director And Co Curator Sumonar 2020, Senin (3/8/2020).

Festival seni cahaya tahun ini diikuti seniman yang berasal dari 10 negara, yakni Indonesia, Bulgaria, Cina, Polandia, Spanyol. Thailand, Macau, Jerman, Chili, dan Jepang. Karya mereka akan disajikan dalam program Interactive Light Art Installation dan Architectural Projection Mapping. Masyarakat bisa mengakses karya para seniman melalui website resmi SUMONAR 2020 di www.sumonarfest.com.

Sekalipun digelar secara virtual, Sumonar 2020, tidak menghilangkan esensi video mapping. Sumonar kali ini menyajikan video mapping yang ditembakan ke Panggung Krapyak dengan konten visual dari 21 seniman lokal maupun intrnasional.

Video mapping tersebut menggunakan proyektor Epson tipe EB-L25000UNL yang bekekuatan 25.000 lumens cahaya laser dengan kontras rasio 2,500,000 : 1. Hasilnya, konten visual memiliki rentang warna yang luas. Pengunjung dapat menikmati video mapping tersebut di website resmi dengan jadwal harian yang sudah ditentukan.

Program Director Of Sumonar 2020, Ishari Sahida atau Ari WVLV menyebutkan sejumlah program lain dalam perhelatan ini yang pantang dilewatkan, antara lain, Mantra Stage, Lumina Stage, creative sharing, workshop, dan sebagainya.

“Sumonar berusaha menghadirkan ruang ini untuk mengeksplorasi dan bereksperimen atas berbagai pertemuan bentuk pertunjukan dalam medium digital,” ucapnya.

Program Mantra Stage adalah sajian terjadwal dan berbayar. Sementara, Lumina Stage menampilkan daftar putar atau playlist dokumentasi pertunjukan, yang dapat menjadi alternatif pengunjung dalam menikmati berbagai sajian di website sumonarfest.com. Sajian ini dapat disaksikan secara gratis dan dapat dinikmati sewaktu-waktu selama Sumonar berlangsung,

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya