Liputan6.com, Padang Pariaman - Bupati Padang Pariaman Sumatera Barat, Ali Mukhni terkonfirmasi positif virus corona Covid-19. Diketahui ia baru kembali dari luar daerah.
Orang nomor satu di Padang Pariaman itu, melakukan swab test atau tes usap setelah pulang dari Jakarta pada 22 Agustus 2020, dan hasilnya diketahui hari ini.
Advertisement
Baca Juga
"Iya positif, hasilnya baru keluar tadi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Corona Sumbar, Jasman Rizal kepada Liputan6.com, Minggu (23/8/2020).
Jasman menyebut kondisi Ali Mukhni secara fisik dalam kondisi baik, dan tidak ada gejala klinis virus corona. Kemudian ia juga segera diperiksa di rumah sakit untuk mengecek kesehatannya.
Setelah hasil pemeriksaan dari rumah sakit, baru kemudian akan diputuskan bupati isolasi mandiri atau dirawat intensif.
Gugus Tugas Covid-19 juga melacak orang-orang yang diduga sempat kontak dengan bupati. Jasman mengimbau masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan jangan sampai abai, terutama memakai masker," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Perkembangan Corona Sumbar
Data per 22 Agustus 2020, jumlah total kasus konfirmasi pasien positif Covid-19 mencapai 1.564 orang, 1.006 di antaranya sudah sembuh dan 48 jiwa meninggal. Sementara sisanya masih isolasi.
Kemudian pada hari ini, 23 Agustus 2020 data sementara terdapat 74 tambahan pasien positif Covid-19 di Sumbar.
"Penambahan pasien hari ini merupakan yang tertinggi di Sumbar," ucapnya.
Sebanyak 74 tambahan pasien hari ini merupakan hasil pemeriksaan dari 1.652 sampel di dua laboratorium di Sumbar.
Pakar Epidemiologi Universitas Andalas Sumbar, Defriman Djafri mengatakan kasus Covid-19 di Sumbar memasuki gelombang kedua, karena pernah naik lalu melandai dan bertahan beberapa waktu.
"Kami tidak terkejut dengan adanya gelombang kedua ini, sebab mobilitas masyarakat Sumbar saat Idul Adha cukup tinggi," kata Defriaman.
Ia berharap pemerintah sebagai pengambil kebijakan dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam pengendalian virus corona Covid-19.
Dia menyarankan pemerintah lebih masif mengedukasi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Harus ada imbauan-imbauan jaga jarak di lokasi yang berpotensi menjadi pusat keramaian masyarakat," dia menjelaskan.
Advertisement