Masker N95 Kosong, RSUD Sulbar Tolak Pasien

Asriati harus dirujuk ke RSUD Mamuju setelah stok masker N95 di RSUD Regional Sulbar kosong

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 17 Sep 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 11:00 WIB
Pasien ditolak
Asriati penderita penyakit kulit yang tak dilayani RSUD Regional Sulbar karena kosongnya stok masker N-95 (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Kejadian tidak menyenangkan dialami oleh Asriati warga Kelurahan Rangas, Mamuju, Sulawesi Barat. Asriati yang menderita penyakit kulit itu ditolak RSUD Regional Sulawesi Barat karena petugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) kehabisan masker N95.

Ketua Yayasan Pegiat Seni Manakarra (YPSM) Mamuju Bachtiar Tasya yang mengantarkan pasien menceritakan, dia menjemput Asriati di kediamannya pada Rabu, 15 September 2020 sekitar pukul 13.00 Wita. Berdasarkan penyampaian pihak keluarga, dokter yang merawat pasien, bekerja di RS Mitra Manakarra dan RSUD Regional Sulawesi Barat.

"Awalnya saya bawa ke RS Mitra Manakarra, namun kamar penuh. Dokter kemudian menyarankan agar dirujuk RS Regional," kata Bachtiar kepada Liputan6.com, Rabu (16/09/2020).

"Sampai di IGD RS Regional, dokter jaga di sana mengatakan kami kehabisan masker di sini, sehingga tak bisa dirawat di sana," sambungnya.

Mendapati alasan yang tidak masuk akal, Bachtiar kemudian mempertanyakan alasan rumah sakit yang menolak pasien karena kehabisan masker. Karena menurutnya, jika hanya persoalan tidak ada masker, pihk IGD bisa pinjam di bagian lain, tidak langsung menolak pasien.

"Harusnya mereka terima dulu pasien, karena hasilnya tetap tidak bisa, ya sudah. Pasien kami bawa ke RSUD Mamuju meski dokter yang merwat tidak bekerja disana," ujar Bachtiar.

"Alhamduliiah RSUD Mamuju mau menerima pasien," tutupnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penjelasan Pihak RSUD Sulbar

Sedangkan, Direktur RSUD Regional Sulawesi Barat dr Indahwati Nursyamsi membantah jika pihaknya menolak pasien tersebut, karena sebelumnya pihak rumah sakit sudah berkomunikasi dengan keluarga pasien. Namun, ketersediaan masker N95 pada saat pasien datang, memang sedang kosong.

"Petugas kami juga belum bisa menangani pasien, karena kulitnya melepuh semua, kondisi pasien tadi itu cukup parah. Penanganannya harus pakai APD, salah satunya masker itu," jelas Indahwati.

"Memang butuh penanganan secepat mungkin. Jadi kalau maskernya ditunggu dan cukup lama, akan memberatkan situasi pasien. Sehingga dokter yang merujuk tadi mengarahkan ke rumah sakit kabupaten," sambungnya.

Saat ini, menurut Indahwati, masker N95 sudah tersedia di RSUD Regional Sulawesi Barat. Dinas Kesehatan sudah memberikan bantuan masker, meskipun tidak dalam jumlah yang banyak dan pihaknya pun sudah melakukan pengadaan.

"Masker penggunaannya besar sekali. Tapi, tidak selalu koosng. Cuman kebetulan tadi, betul-betul kosong. Sehingga pelayanan terkendala," tutup Indahwati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya