Sekelompok Pria Bersenjata Mengamuk di Tengah Demonstrasi Tolak Omnibus Law Makassar

Mereka membawa senjata berupa parang, badik dan balok kayu berukuran besar.

oleh Fauzan diperbarui 20 Okt 2020, 20:04 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 16:49 WIB
Pria berbaju hitam dengan masker oranye membawa parang di tengah aksi demo di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)
Pria berbaju hitam dengan masker oranye membawa parang di tengah aksi demo di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Ratusan massa gabungan dari berbagai universitas dan organisasi kemahasiswaan yang menggelar aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law di Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, tiba-tiba panik berhamburan usai sejumlah pria berbadan tambun mengamuk di lokasi demo pada Selasa (20/10/2020) sore sekitar pukul 17.00 Wita.

Sejumlah massa yang belum diketahui identitasnya itu mengamuk menggunakan parang, badik hingga sebilah balok kayu berukuran besar. Beberapa kali mereka menunjuk mahasiwa yang tengah berorasi di pertigaan jalan AP Pettarani-Urip Sumoharjo dan meminta mereka untuk bubar. 

"Iya tadi ada dua laki-laki pakai baju hitam dan masker oranye mengamuk bawa parang, yang satunya lagi bawa balok," kata Ucang, salah seorang mahasiswa yang menggelar demo, Selasa (20/10/2020). 

BR, salah seorang warga mengaku melihat sejumlah massa bersenjata tajam itu datang dari arah timur Jalan Urip Sumoharjo. Keduanya marah lantaran dua buah baliho salah satu paslon Wali Kota Makassar digunakan massa aksi untuk menutup jalan. 

"Sekitar 10 orang keluar dari lorong, sepertinya pendukungnya Paslon ADAMA (Danny Pomanto-Fatmawati), mereka tidak terima balihonya calonnya dipakai tutup jalan," terang BR kepada Liputan6.com. 

Usai mengambil kembali dua buah baliho berukuran besar itu, massa bersenjata tajam itu kembali masuk ke dalam lorong tempat mereka sebelumnya datang. Sementara ratusan mahasiswa yang berdemo perlahan membubarkan diri. 

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya