Liputan6.com, Jakarta - Bahasa daerah adalah kekayaan kita yang tak ternilai harganya. Dengan 718 bahasa daerah, Indonesia adalah negara kedua terbanyak pemilik bahasa daerah di dunia.
Bahasa daerah, bahasa ibu, dituturkan ibunya orang-orang Indonesia. Merawat bahasa daerah adalah merawat ibu, dan merawat ke-Indonesia-an.
Bukan sekadar alat tutur, bahasa daerah adalah penyimpan nilai luhur dan kearifan budaya bangsa.
Advertisement
Bahasa daerah juga paling optimal untuk meluapkan emosi penuturnya. Ucapan 'aku tresna sliramu' oleh lelaki Jawa misalnya, tentu akan terdengar lebih menggetarkan di telinga si gadis pujaan, dibanding ucapan 'i love you'.
Baca Juga
Liputan6.com juga ikut berkontribusi dalam pelestarian dan upaya merawat bahasa daerah. Program khusus kampanye kami merawat bahasa daerah bertajuk Bangga Bahasa Ibu.
Salah satu wujudnya pada hari ini, Rabu 28 Oktober 2020. Sepanjang hari ini Liputan6.com menayangkan berita-berita daerah dari segenap pelosok nusantara dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.
Maka simaklah berita tentang tumbuhnya bunga langka di Sumatera Barat misalnya, dalam artikel 'Bungo Langka Tumbuah Subur di Kabun Warga Agam'.
Bisa juga simak hasil penelitian tentang tradisi gotong royong masyarakat Jawa dalam artikel 'Apa Bedane Gugur Gunung Lan Sambatan Ing Gunungkidul?'
Berita kriminal juga ada, Polresta Manado Se Gagal Tu Mo Bajual Mesin Prao Hasil Papancuri'. Atau berita ringan-ringan tentang destinasi wisata di artikel 'Igir Mendelem Kepenak Kanggo Gowes'.
Selamat menikmati berita-berita daerah hari ini Rabu 28 Oktober 2020 dalam bahasa daerah dengan klik di sini.
Semoga menginspirasi, semoga bisa juga sedikit mengobati kerinduan keliling Indonesia seperti saat masa-masa sebelum pandemi dahulu.
Salamaik pagi, sugeng enjing, rahajeng enjang.