Liputan6.com, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, segera mengevaluasi hasil uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang dilaksanakan di tiga sekolah.
"Harusnya hari ini ada evaluasi, tetapi kepala dinas pendidikan-nya masih berhalangan," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat ditemui wartawan di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, dikutip Antara.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap uji coba pembelajaran tatap muka tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Disinggung mengenai kemungkinan pembelajaran tatap muka dapat berlanjut, dia mengatakan jika dari angka-angka keilmuan tentang protokol kesehatan, Banyumas dalam kondisi bagus karena angka reproduksi efektifnya di bawah 1.
Selain itu, lanjut dia, angka fatalitasnya masih di bawah Jawa Tengah dan nasional serta positivity rate-nya di bawah 5 persen.
"Reproduksi efektifnya di Banyumas saat ini 0,8, sedangkan positivity rate-nya sekitar 4 persen," katanya menjelaskan.
Dengan demikian, kata dia, pembelajaran tatap muka tersebut sebenarnya masih memungkinkan untuk dilanjutkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penambahan Sekolah Uji Coba
Akan tetapi, dengan pertimbangan bahwa setiap hari ada penambahan lima orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan diperoleh dari hasil pelacakan, sedangkan yang datang dari masyarakat rata-rata berkisar satu-dua orang setiap dua hari sekali.
"Jadi, tidak terlalu meden-medeni (menakut-nakutkan, red.) sih, tapi saya kok lebih baik hati-hati ya, daripada kita mengobral begitu ya. Mungkin saya akan tambah uji coba lagi, paling tiga (sekolah) lagi, tiga lagi, terkontrol," katanya.
Terkait dengan hal itu, bupati mengatakan adanya kemungkinan penambahan jumlah sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka, namun dengan jumlah terbatas, maksimal 10 sekolah dalam dua minggu ke depan.
"Tapi nanti saat evaluasi bisa tarik-tarik lagi, tergantung kondisi. Kalau nanti ternyata reproduksi efektifnya naik lagi, ya saya tahan lagi, atau saya kurangi malah," katanya, menegaskan.
Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Banyumas yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka adalah SD Negeri Panembangan, SMP Negeri 6 Purwokerto, dan SMA Negeri 3 Purwokerto.
Sebelumnya, sejumlah sekolah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat.
Dari pantauan ANTARA di salah satu sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka yaitu SMP Negeri 6 Purwokerto, Selasa, setiap siswa yang datang untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar wajib mengenakan masker.
Sebelum memasuki ruang kelas, mereka wajib mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir di tempat yang telah disediakan serta menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan didata oleh guru.
Advertisement
Durasi Simulasi Belajar Tatap Muka
Selanjutnya, mereka mengikuti PTM di ruang kelas yang telah ditentukan dengan jumlah peserta sebanyak 50 persen dari jumlah rombongan belajar di setiap ruang.
Saat ditemui wartawan, Kepala SMP Negeri 6 Purwokerto Sri Indarsih mengatakan pihaknya mulai hari Selasa (20/10) melaksanakan uji coba PTM.
"Kemarin cek persiapan dari Dinas Pendidikan ke sini, hari ini (20/10) mulai tatap muka. Sesuai jadwal, hari Selasa itu kelas 8, tujuh kelas dibagi menjadi 14 kelas. Jadi per kelasnya 50 persen dari jumlah rombongan belajar," jelasnya.
Selanjutnya pada hari Rabu(21/100, ji coba PTM untuk kelas 9, Kamis kelas 7, Jumat kelas 8, dan Sabtu kelas 9.
Sementara untuk durasi pembelajaran, lanjut dia, dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB dan ada jeda istirahat selama 15 menit untuk memberi kesempatan anak-anak menikmati bekal makanan serta minuman yang mereka bawa dari rumah dengan tetap diawasi oleh guru yang bertugas pada jam pelajaran ketiga.
"Mereka tidak boleh keluar (kelas). Nanti keluarnya ketika pulang atau ada kepentingan ke toilet, ke perpustakaan, sudah ada semacam kalung yang (menunjukkan) diberikan izin keluar," katanya.
Ia mengatakan selama mengikuti PTM, anak-anak tidak menggunakan meja sesuai dengan saran Bupati Banyumas Achmad Husein.
Kendati demikian, Indarsih mengatakan pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut setelah uji coba PTM dilaksanakan.
"Setiap hari akan kami evaluasi terus apa yang kurang untuk ke depan akan diperbaiki," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, selain SMP Negeri 6 Purwokerto, ada dua sekolah lain yang juga melaksanakan uji coba PTM, yakni SD Negeri Panembangan dan SMA Negeri 3 Purwokerto.