Guru dan Siswa di Cilacap Wajib Tes Swab Sebelum Simulasi Belajar Tatap Muka

Swab massal akan diawali dengan menyasar satu SMP dan dua SD di tiap kecamatan di Cilacap

diperbarui 20 Sep 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 23:00 WIB
Intip Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Bekasi
Sejumlah murid menerapkan jaga jarak sebelum masuk ke sekolah di SD Negeri 6, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Pemerintah setempat memberikan izin kepada enam sekolah untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka selama satu bulan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Cilacap - Guru dan tenaga kependidikan yang bertugas di sekolah calon piloting project pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Cilacap, dalam waktu dekat akan menjalani tes swab massal.

Hal tersebut menjadi hasil rapat koordinasi (rakor) di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Cilacap, Jumat (18/9/2020). Rakor dilakukan unsur Setda Cilacap, melalui Kabag Kesra, Dinas Kesehatan, Dinas P dan K, serta Satpol PP Kabupaten Cilacap.

Rapat juga melibatkan Korwil, MKKS, hingga unsur pengawas sekolah dan Komda di Cilacap.

"Intinya, hasil rakor menentukan bahwa guru dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah yang sudah mendapatkan izin dari bupati untuk melaksanakan simulasi PTM, akan dilakukan swab," kata Kastam, dikutip Suaramerdeka.com.

Sesuai rencana, lanjut dia swab massal akan diawali dengan menyasar satu SMP dan dua SD di tiap kecamatan di Cilacap. Untuk sekolah lainnya, menyusul.

Swab untuk jenjang SD, akan berlaku bagi semua guru dan karyawan. "Untuk SMP, sifatnya sampel. Tiap sekolah SMP yang dimaksud, disampel 15 orang," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Hasil Swab Massal Pengaruhi Keberlangsungan PTM

Pedagang Pasar Jalani Tes Swab
Salah satu sampel saat Swab Test COVID 19 oleh petugas Puskesmas Kecamatan Gambir di kawasan jalan Juanda, Jakarta, Selasa (16/6/2020). Tes Swab untuk mencari warga positif Covid-19 tanpa gejala ini menyasar petugas PPSU dan para pedagang Pasar Ceylon. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia menjelaskan, hasil swab itu nantinya akan menentukan keberlangsungan pembelajaran menuju tatap muka.

"Sekolah itu baru boleh melaksanakan PTM jika hasil swab keluar dan dinyatakan negatif. Sehingga swab ini, insya Allah menjadi awal mulainya kegiatan tatap muka," kata dia.

Dijelaskan, salah satu syarat menuju simulasi PTM harus ada izin dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten. Kemudian, dilakukan skrining kesehatan bagi tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah yang masuk pilot project.

"Izin sudah keluar, tapi belum ada skrining kesehatan. Maka ditindaklanjuti skrining kesehatan, bahkan dengan cara swab dulu. Kalau sudah oke, baru bisa dilaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka," kata dia.

Bila memungkinkan, swab massal akan dilakukan pada Kamis pekan depan. Disinggung mengenai temuan sejumlah guru terpapar Covid-19 di salah satu SD di Kecamatan Kesugihan, Kastam mengatakan hal itu tidak terkait secara langsung.

"Terlepas dari (adanya guru di satu sekolah yang terpapar Covid-19) itu, tahapan ini harus dilalui. (Temuan guru terpapar Covid-19) Itu jadi tambahan bahan pemikiran kami, tapi swab ini bukan akibat dari adanya temuan itu," katanya.

Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya