Banjir Cilacap Makan Korban Jiwa, Satu Orang Meninggal Satu Lainnya Hilang

Satu orang dilaporkan hilang dan satu orang lainnya meninggal dunia akibat banjir di Desa Kertajaya, Cilacap

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 18 Nov 2020, 23:30 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 23:30 WIB
Banjir di Cilacap semakin meluas, mencakup 31 desa di 10 kecamatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Banjir di Cilacap semakin meluas, mencakup 31 desa di 10 kecamatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Banjir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin meluas. Pada Rabu (18/11/2020), sebanyak 31 desa di 10 kecamatan terendam banjir.

Akibat rendaman banjir, ribuan orang mengungsi. Bahkan, banjir di Cilacap dilaporkan memakan korban jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Heru Kurniawan mengatakan satu orang dilaporkan hilang dan satu orang lainnya meninggal dunia akibat banjir di Desa Kertajaya, Cilacap.

"Korban meninggal dunia bernama Darwan (35), warga Desa Kertajaya RT 04 RW 01, Kecamatan Gandrungmangu, sedangkan yang masih dalam pencarian bernama Rohisca Ibrahim (15). Hingga saat ini, petugas gabungan masih mencari keberadaan korban," katanya di Cilacap, Rabu, dikutip Antara.

Lebih lanjut Heru mengatakan berdasarkan pembaruan data, wilayah terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa (17/11) hingga Rabu (18/11) mencapai 35 desa yang tersebar di 11 kecamatan.

Dalam hal ini, kata dia, wilayah terdampak banjir di Kecamatan Kroya meliputi Desa Gentasari, Mujur, Mujur Lor, Buntu, Kedawung, dan Sikampuh.

"Di Desa Gentasari ada 65 keluarga yang mengungsi ke MI Muhammadiyah, sedangkan di Mujur Lor ada 80 keluarga yang mengungsi di Masjid Al Ikhlas," katanya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Banjir Meluas

Ribuan jiwa mengungsi dalam banjir Cilacap, 18 November 2020. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ribuan jiwa mengungsi dalam banjir Cilacap, 18 November 2020. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Menurut dia, banjir di Kecamatan Sampang melanda Desa Karangasem, sedangkan di Kecamatan Sidareja menggenangi Desa Sidareja, Sidamulya, Gunungreja, Sudagaran, Tinggarjaya, dan Tegalsari.

Ia mengatakan banjir di Desa Sidareja mengakibatkan 22 keluarga mengungsi ke Balai Pertemuan Kantor KB Sidareja.

Sementara di Kecamatan Bantarsari, kata dia, banjir menggenangi Desa Bantarsari, Cikedondong, Kamulyan, Rawajaya, Kedungwadas, Bulaksari, dan Babarsari.

"Genangan banjir di Desa Cikedondong dan Kedungwadas saat ini sudah surut. Sementara di Desa Kamulyan ada 100 keluarga yang mengungsi ke Masjid Al Furqon dan di Rawajaya ada 150 keluarga yang mengungsi ke rumah Pak Nasimin," katanya.

Heru mengatakan banjir di Kecamatan Kedungreja menggenangi Desa Ciklapa, Bangunreja, dan Rejamulya, di Kecamatan Gandrungmangu melanda Desa Layansari dan Kertajaya.

Sementara di Kecamatan Cipari, kata dia, banjir menggenangi Desa Mulyadadi dan Caruy, sedangkan di Kecamatan Majenang melanda Desa Pahonjean, Mulyadadi, Mulyasari, dan Padangsari.

Selain itu, lanjut dia, banjir juga merendam Desa Kawunganten, Kecamatan Kawunganten, sehingga mengakibatkan 24 keluarga mengungsi, serta Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, yang menyebabkan 40 keluarga mengungsi.

"Secara keseluruhan terdapat 15.667 keluarga terdiri atas 34.643 keluarga yang terdampak banjir, 638 keluarga atau 1.518 jiwa di antaranya mengungsi," katanya.

 

Longsor di Cilacap

Lebih lanjut, Heru mengatakan selain banjir, bencana longsor juga melanda dua kecamatan, yakni Karangpucung dan Cimanggu.

Menurut dia, tanah longsor yang melanda Kecamatan Karangpucung terjadi di Desa Gunungtelu, Tayem, Karangpucung, Pangawaren, Tayem Timur, Ciporos, Bengbulan, Cidadap, dan Sindangbarang, sedangkan di Kecamatan Cimanggu terjadi di Desa Panimbang, Bantarpanjang, Bantarmangu, dan Manda.

"Secara keseluruhan, bencana longsor di Kecamatan Karangpucung mengakibatkan empat rumah roboh, dua rumah rusak berat, 31 rumah rusak ringan, 26 rumah terancam, satu gedung sekolah mengalami kerusakan, jalan rusak di dua titik, 50 hektare sawah rusak, enam titik tebing rusak, dan satu tanggul rusak," katanya.

Ia mengatakan bencana tanah longsor di Kecamatan Cimanggu mengakibatkan satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dua rumah rusak ringan, dua rumah terancam, satu bangunan sekolah rusak, satu titik jalan rusak, satu titik turap rusak, dan dua titik tebing rusak.

Menurut dia, bencana angin kencang juga dilaporkan terjadi di Desa Sidasari Lor, Kecamatan Sampang, sehingga mengakibatkan dua rumah rusak sedang.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan siap siaga karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi. BPBD Kabupaten Cilacap juga melakukan operasi tanggap darurat serta berkoordinasi dengan sukarelawan dan dinas terkait dalam rangka penanganan darurat," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya