Banjir Bandang Memorakporandakan Desa di Aceh Tenggara, 48 Rumah Rusak

Warga yang rumahnya rusak berat akibat Banjir Bandang terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya, di Aceh Tenggara

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 01:00 WIB
FOTO: Tim SAR Bersihkan Material Longsor Usai Banjir Bandang Sukabumi
Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan relawan membersihkan material longsor usai banjir bandang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Selasa (22/9/2020). Banjir mengakibatkan puluhan bangunan rusak berat, 12 rumah hanyut, dan dua korban hilang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Aceh Tenggara - Sebanyak 48 unit rumah di Kecamatan Lewe Bulan dan Kecamatan Deleng Phokisen, Kabupaten Aceh Tenggara rusak berat dan ringan akibat diterjang banjir bandang pada Sabtu (14/11) malam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Aceh Tenggara Moch Asbi, Minggu, mengatakan banjir bandang terjadi akibat intensitas hujan sejak sore hingga malam, sehingga air dari gunung turun membawa material ke pemukiman penduduk.

"Banjir tadi malam sekitar jam 22.30 WIB Jadi karena hujan lebat mulai sore sampai jam 23.00 WIB, maka air gunung membawa sampah, kayu-kayu dari kebun yang turun ke bawah," kata Asbi saat dihubungi dari Banda Aceh, dikutip Antara.

Asbi menjelaskan 10 rumah warga yang mengalami rusak berat akibat banjir bandang di antaranya lima rumah unit berada di Desa Lawe Sagu dan Desa Kandang Belang Mandiri, Lawe Bulan dan lima unit lainnya berada di Desa Kati Jeroh, Phokisen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Korban Banjir Bandang Mengungsi

"Yang rusak berat sebanyak 10 rumah dan selebihnya rusak ringan yang terdampak juga, jadi totalnya 48 rumah di dua kecamatan itu," katanya, menjelaskan.

Menurut Asbi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas BPBD Aceh Tenggara juga telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material gunung akibat banjir di dua kecamatan.

Lanjut dia, warga yang rumahnya rusak berat terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya. Namun ada juga warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena air sudah mulai surut.

"Bantuan sementara yang sudah diserahkan ke masyarakat dari Dinas Sosial, bantuan masa panik yang sudah diserahkan tadi ke 48 rumah," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya