Tiga Guru di Satu SMP Negeri di Kudus Meninggal Positif Covid-19

Penelusuran kontak tidak hanya di lingkungan SMP 3 Jekulo, melainkan masing-masing anggota keluarga dari ketiga guru yang meninggal positif Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2020, 04:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2020, 04:30 WIB
Petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 protokol kesehatan dan menggunakan APD lengkap. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)
Petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 protokol kesehatan dan menggunakan APD lengkap. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Liputan6.com, Kudus - Sebanyak tiga guru di SMP 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar penyakit virus corona jenis baru (COVID-19), sehingga aktivitas belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) juga dihentikan sementara.

"Meskipun kematian ketiga guru tersebut tidak bersamaan, tetapi hasil tes usap tenggorokan (swab) ketiganya memang terkonfirmasi positif COVID-19 dan masing-masing memiliki penyakit penyerta," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Selasa, dikutip Antara.

Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus, katanya, langsung menindaklanjuti hasil tes usap tenggorokan ketiganya yang dinyatakan positif COVID-19 dengan melakukan penelusuran kontak erat.

Ia mencatat ada 43 guru di SMP 3 Jekulo yang harus menjalani tes usap tenggorokan untuk memastikan apakah terpapar virus corona atau tidak.

Penelusuran kontak tidak hanya di lingkungan SMP 3 Jekulo, melainkan masing-masing anggota keluarga dari ketiga guru yang meninggal positif Covid-19 tersebut juga dilakukan guna memastikan ada tidaknya penularan di lingkungan keluarga.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Aktivitas Pembelajaran Dihentikan

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengungkapkan sudah meminta sekolah setempat untuk menghentikan sementara aktivitas belajar mengajarnya sambil menunggu hasil tes usap tenggorokan.

"Kami juga menginstruksikan kepala sekolah setempat untuk membuat kronologi dan rekam perjalanan masing-masing guru yang meninggal sehingga bisa menjadi bahan masukan bagi dinas, terutama ketika sebelumnya ada yang memang bepergian ke daerah lain," ujarnya.

Awalnya, Disdikpora Kudus hanya menerima laporan satu guru yang meninggal di akhir pekan sebelumnya, kemudian menerima laporan ada tambahan dua guru yang meninggal pada awal pekan ini.

Kepala Sekolah SMP 3 Jekulo Wiwik Purwati memastikan tidak ada siswa yang kontak dengan guru tersebut di sekolah karena pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya