Mengurai Kecemasan Korban Banjir dan Longsor di 21 Kecamatan di Lebak

Klub motor gede (moge) dari Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Cabang Serang memberikan bantuan bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lebak.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 11 Des 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 08:00 WIB
Klub Moge Harle Davidson Berikan Bantuan Bagi Korban Banjir Di Kabupaten Lebak, Banten. (Kamis, 10/12/2020). (Dokumentasi HDCI).
Klub Moge Harle Davidson Berikan Bantuan Bagi Korban Banjir Di Kabupaten Lebak, Banten. (Kamis, 10/12/2020). (Dokumentasi HDCI).

Liputan6.com, Lebak - Klub motor gede (moge) Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Cabang Serang memberikan bantuan bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lebak. Bantuan yang diberikan berupa mi instan, telur, air mineral, susu, hingga makanan siap saji lainnya.

"Bakti Sosial HDCI Serang merupakan wujud kepedulian dalam membantu meringankan penderitaan para pengungsi korban banjir khususnya di wilayah Banten Selatan," kata Ketua HDCI Serang, Eka Adhi Oktaviano, melalui pesan elektroniknya, Kamis (10/12/2020).

Bantuan yang dianggap HDCI tak seberapa itu, diharapkan bisa meringankan beban pemerintah dan masyarakat yang terkena bencana alam di wilayah Banten Selatan.

Bantuan sembako itu hasil iuran dari anggota klub moge Harley Davidson pengurus cabang Serang. Selain disalurkan melalui Tagana, bantuan itu juga diberikan melalui BPBD Kabupaten Lebak, untuk disalurkan ke masyarakat korban bencana alam.

"Diharapkan melalui bantuan sembako ini, dapat memenuhi kebutuhan bagi para korban banjir yang terpaksa harus mengungsi di beberapa posko pengungsian," terangnya.

Berdasarkan data dari Pemkab Lebak, bencana banjir dan longsor menerjang di 21 Kecamatan dengan pengungsi sekitar seribu orang. Tercatat, 3.941 rumah terendam banjir, hingga 89 unit rumah rusak akibat longsor.

Pemkab Lebak telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, semenjak tanggal 6 Desember 2020. Pemerintahnya juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 juta untuk penanganan bencana yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT).

"Melihat eskalasi dan dampak dari banjir yang sangat luas, jumlah warga yang terdampak dan kerusakan rumah maupun infrastruktur, Bupati menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari. Jadi karena kerusakan yang ditimbulkan juga luas, maka penanganannya pun harus lebih besar," kata Asda III Pemkab Lebak, Feby Hardian Kurniawan, Selasa (10/12/2020).

Dana sebesar Rp500 juta itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik seperti makanan siap saji, mi instan, air mineral, sembako, perlengkapan bayi, matras, selimut dan lain-lain. Sementara, untuk penanganan infrastruktur masih dalam proses pendataan dan survei oleh dinas terkait.

Pemerintah daerah (Pemda) juga sudah menyiapkan cadangan beras pemerintah (CBP), untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan di sejumlah wilayah.

"Kami salurkan tetapi harus by name by address supaya akuntabel dan tepat sasaran agar tidak menjadi masalah. Sebetulnya, kami ingin ada buffer stock, tapi kan kita tahu kalau tahun ini bencana terus menerus. Tetapi ada itu sekitar 175 ton untuk kerawanan pangan, 50 ton untuk buffer stock dan sisanya langsung kami bagikan by name by address," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Kamis (10/12/2020).

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya