Fakta di Balik Foto Viral 'Jenazah Laskar FPI Tersenyum' yang Ternyata Marbot Masjid

foto yang diviralkan sebagai laskar FPI yang meninggal tersebut merupakan warga Kutai Kartanegera bernama Ahmad Mujahid

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengungkap berita foto viral "Jenazah Laskar FPI tersenyum saat meninggal" merupakan berita bohong atau hoaks.

Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting mengatakan bahwa foto yang diviralkan sebagai laskar FPI yang meninggal tersebut merupakan warga Kutai Kartanegera bernama Ahmad Mujahid 33 tahun dan yang bersangkutan masih hidup.

"Awal mula foto itu tersebar saat Mujahid saling mengirim pesan WhatsApp kepada rekannya, saat ini Mujahid kita tetapkan sebagai saksi korban," kata Kapolres, Irwan kepada awak media di Kukar, Jumat, dikutip Antara.

Irwan mengungkapkan pada 7 Desember 2020 foto tersebut disebar ke WA grup pecinta dan pembela ulama, sehari kemudian yakni 8 Desember 2020, foto tersebut viral dengan narasi Jenazah Laskar FPI tersenyum saat meninggal.

Irwan menjelaskan foto yang viral tersebut merupakan hasil swafoto Mujahid pada 6 Desember 2020, saat itu Mujahid sedang chatting WhatsApp dengan seseorang bernama Tri.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Foto Marbot Masjid

Pihaknya terus mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

Sejumlah pihak yang mengedit dan memviralkan, nama-namanya telah dikantongi oleh Bareskrim Mabes Polri.

“Bukan warga Kukar yang memviralkan, Untuk ancaman hukuman akan dikenakan Undang-undang ITE, dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara,” jelas Irwan.

Ahmad Mujahid yang berprofesi sebagai marbot Masjid di Tenggarong, Kutai Kartanegara tersebut mengaku tidak menyangka, jika foto dirinya dengan posisi tidur tersebut bakal viral di media sosial.

"Saya tidak tau bakal viral, karena saya juga tidak ada punya maksud apa-apa," katanya.

Ia mengaku merasa dirugikan, karena fotonya digunakan untuk membohongi masyarakat.

“Saya merasa dirugikan. Saya juga sudah mengklarifikasi itu melalui video bahwa itu hoaks,” kata Ahmad, di Polres Kukar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya