Wagub Jabar: Hasil Rapid Test Antigen Positif, Silahkan Kembali ke Daerah Asal

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar pengetesan masif dengan rapid test antigen bagi wisatawan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Des 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2020, 07:00 WIB
FOTO: Cegah Penyebaran COVID-19, Pewarta Jalani Rapid Test Antigen
Petugas medis menunjukkan hasil rapid test antigen di ruang wartawan Gedung KPK, Jakarta, Senin (16/11/2020). Sejak diumumkan pertama kali pada Maret 2020 hingga Senin (16/11) kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia secara keseluruhan mencapai 470.648 kasus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar pengetesan masif dengan rapid test antigen bagi wisatawan. Tujuannya, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Jelang libur Natal dan Tahun Baru, kami akan melakukan operasi di pintu masuk Jawa Barat, dan kami akan menyiapkan rapid test antigen. Kalau ada yang positif, kami akan kembalikan ke daerah asal," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum usai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Selasa (22/12/2020).

Pemprov Jabar rencananya menyiapkan 65.000 rapid test antigen. Rinciannya, 40.000 rapid test antigen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 25.000 buah dari pengadaan Belanja Tak Terduga (BTT).

Selain itu, Pemprov Jabar melarang perayaan Tahun Baru 2021 yang dapat menyebabkan kerumunan. Larangan tersebut berlaku untuk perayaan di dalam maupun luar ruangan.

Uu menyatakan, kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) amat penting dalam mencegah penularan Covid-19. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Jabar untuk konsisten menerapkan prokes sambil menunggu vaksin Covid-19.

"Diharapkan kesabaran masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan sambil menunggu vaksin datang. Presiden juga menginstruksikan untuk kabupaten/kota serta provinsi untuk anggaran belanja vaksin. Tapi kita akan menunggu dulu instruksi secara tertulis agar dapat mengambil kebijakan dengan dasar yang bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Selain itu, Uu pun menyatakan pihaknya intens memperkuat ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 dan pusat isolasi non rumah sakit. Saat ini, sejumlah gedung pun disiapkan dan dilengkapi fasilitasnya untuk menjadi pusat isolasi.

"Alhamdulillah ada progres peralatan alat kesehatan, tempat tidur, sudah ada yang siap digunakan dalam waktu dekat," ujarnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya