Update Covid-19 di Jabar: Karawang dan Depok 'Bertahan' di Zona Merah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali merilis zona kewaspadaan Covid-19 di Jabar terbaru pekan ini.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 22 Des 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 17:00 WIB
Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan keterangan kepada pers di Mapolda Jabar, Senin (21/9/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali merilis zona kewaspadaan Covid-19 di Jabar terbaru pekan ini. Hasilnya, dua daerah yang minggu ini masuk zona merah. Kedua daerah tersebut adalah Kabupaten Karawang dan Kota Depok.

Jumlah daerah yang masuk level kewaspadaan risiko tinggi penularan Covid-19 tersebut menurun jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

"Kemarin ada delapan yang zona risiko tinggi sekarang tinggal dua yaitu Kabupaten Karawang dan langganan Kota Depok," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/12/2020).

Adapun pada pekan lalu kedelapan wilayah yang masuk zona merah Covid-19 di Jabar yaitu, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok, dan Kota Cimahi.

"Update Jabar seminggu ke belakang. Jawa Barat reproduksinya masih ranking ketiga dibandingkan dengan provinsi lain berskala nasional. Artinya penyebarannya masih luar biasa," tutur Uu.

Selain itu, Uu mengungkapkan Provinsi Jabar telah melakukan pengetesan secara massif kepada warga. Dari total penduduk sekitar 50 juta, total pengetesan swab (PCR) sudah mencapai 785 ribu.

"Kemudian juga kita melaksanakan 758 ribu tes PCR. Diakui hari ini ada penurunan 30 ribu lebih per minggu. Kalau kemarin sampai 31 atau 32 ribu, sekarang ada penurunan karena memang satu dan lain hal," paparnya.

Sedangkan, tren keterisian ruang isolasi atau tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jabar hanya menurun satu persen dari 76 persen pada minggu lalu. Sementara rata-rata kapasitas keterpakaian tempat tidur rumah sakit yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 60 persen.

"Ada penurunan yang awal terisi 76 persen lebih, tetapi setelah dievaluasi minggu ini menurun satu persen menjadi 75 persen," ujar Uu.

Uu berharap, keterisian tempat tidur segera tertangani setelah 15 gedung yang disiapkan Pemprov Jabar sebagai ruang isolasi bisa digunakan dalam waktu dekat. Ia menyebutkan sebagian gedung sudah bisa dipakai pekan ini.

"Tempat isolasi (tambahan) di Jabar sudah ada progres dari masing-masing gedung. Peralatan dan tempat tidur sudah ada beberapa yang sudah siap yang artinya sudah bisa digunakan dalam waktu cepat," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya